Anak Kecanduan Gadget? Orangtua Bisa Ambil 5 Dampak Positifnya! (2)

Di artikel sebelumnya, sudah dibahas beberapa poin yang orangtua dapat lakukan agar kecanduan gadget pada anak remaja justru memberikan dampak positif. Melanjutkan poin ketiga, pada dasarnya anak mempunyai rasa penasaran yang sangat tinggi. Hal itulah yang memupuknya menjadi anak yang canggih di bidang teknologi. Bahkan, semakin pintar tipe ponsel yang mereka miliki, justru menantang mereka untuk lebih cepat lagi dalam mempelajarinya. Nah, kecepatannya dalam menyerap ilmu baru ini, tentunya juga berguna untuk mengajarkan orangtua dalam mengakses teknologi. Orangtua dan anak pun akan jadi sama-sama canggih, deh!

4. Mengasah otak 

kecanduan gadget - Contoh games asah otak.
Contoh games asah otak. (sumber: play.google.com)

 

Ketika sedang memerhatikan anak bermain games melalui gadget-nya, para orangtua jangan dulu langsung marah. Coba tanyakan tentang jenis permainannya. Alasannya, banyak anak yang menggunakan waktu luang mereka untuk bermain games asah otak. Tentu saja, ini sangat bermanfaat untuk fungsi otak dan nalar. Di sisi lain, mereka juga dapat sekaligus berlatih untuk melakukan koordinasi antara mata dan tangan.

Melalui bermain games, anak akan lebih fokus dan memperhatikan pada hal-hal yang terperinci. Terlebih, beberapa permainan yang memiliki tempo tinggi seperti first person shooter (FPS) dapat melatih anak agar mampu membuat keputusan dengan cepat. Wah, para orangtua, berarti nggak semua jenis games di gadget itu berbahaya buat anak, lho.

 

5. Belajar jadi seru 

kecanduan gadget - Belajar jadi seru.
Belajar jadi seru. (sumber: blog.cengage.com)

 

Nah, inilah manfaat yang paling berdampak positif bagi anak remaja yang ketergantungan dengan gadget. Para orangtua, yuk jadikan ini sebagai ajang untuk mereka memperoleh pengalaman belajar yang berbeda. Di zaman serba ada seperti sekarang, terdapat berbagai pilihan belajar online yang dapat mendukung potensi serta mengatasi kelemahan anak. Dilansir dari CNN Indonesia, belajar dengan cara ini dapat menghasilkan manfaat yang maksimal. Asalkan, dilakukan di tempat yang mendukung dan didampingi oleh mentor. Para peneliti pun merasa alternatif belajar online akan sama efektifnya dengan sistem belajar tatap muka di kelas, jika kita memerhatikan dua faktor tersebut.

Selain itu, pemahaman anak terhadap pelajaran juga akan menjadi lebih baik. Hal ini dikarenakan mereka dapat bertanya serta berkonsultasi hanya dengan melalui online chat kepada guru. Biasanya, video-video pembelajaran yang diberikan juga dapat diakses berulang kali. Jadi, bagi mereka yang belum memahami materi, dapat diulang sampai benar-benar mengerti. Seru kan? Masih ada lagi, hal yang paling menyenangkan yaitu ketika anak-anak dapat terkoneksi dengan banyak teman baru di satu platform belajar yang sama dari seluruh Indonesia. Tidak disangka ya, manfaat belajar online ternyata sebanyak itu.

Wah, kini Ibu Tika jadi tahu bagaimana menyikapi kecanduan Karin pada gadget. Ia pun tak lagi mengeluh dan akan mengambil kesempatan ini untuk mendukung kesenangan plus kemampuan anaknya. Ibu Tika bahkan sudah mendapatkan rekomendasi platform belajar online untuk persiapan Karin menempuh ujian SMP di semester depan. Sebut saja Ruangguru Digital Bootcamp (RGDB), yang sudah dibuka masa pre-order-nya untuk belajar mulai Oktober mendatang.

Setelah Ibu Tika lihat-lihat, ternyata RGDB bukan hanya belajar online untuk SMP saja. Bahkan ada untuk jenjang SD sampai dengan persiapan SBMPTN. Dia pun jadi ingin merekomendasikannya kepada ibu-ibu yang lain. Kira-kira siapa ya? Apakah ada orangtua yang ikut tertarik juga seperti Ibu Tika? Yuk, kita sama-sama ciptakan #BelajarJadiSeru!

Ruangguru