Setelah Puluhan Tahun, Apa yang Berbeda dari Guru Zaman Dahulu dan Sekarang?

guru zaman dahulu Foto: z4muttaqien.wordpress.com

Seiring dengan perkembangan zaman, banyak hal dalam hidup ini yang berubah. Tidak terkecuali kehidupan seorang guru. Cara gurumu mengajar saat ini pasti berbeda dengan cara guru ibu dan ayahmu saat mengajar mereka puluhan tahun yang lalu. Nggak percaya? Ruangguru.com sudah merangkum tujuh perbedaan guru zaman dahulu dan sekarang. Mau tahu apa saja? Simak list-nya di bawah ini.

#1. Cara mengajar

guru zaman dahulu Foto: thienlamtravel.vn

Kamu nampaknya harus bersyukur karena terlahir di zaman sekarang. Pasalnya, guru-guru di zaman dahulu terkenal killer. Jika kamu lupa mengerjakan PR atau tidak memperhatikan penjelasan gurumu di kelas, kamu akan dihukum. Hukumannya pun tidak main-main, Squad! Dijamin kamu akan kapok dan tidak mau mengulangi kesalahanmu lagi. Zaman sekarang, sulit bagi guru untuk menerapkan hukuman seperti itu karena terkendala isu pelanggaran HAM. Perbedaan lainnya adalah penjelasan yang diberikan oleh guru zaman dahulu sangat rinci. Hal tersebut disebabkan belum banyaknya sumber informasi lain selain dari guru. Tidak seperti sekarang di mana para siswa dapat mencari bahan belajar dari seluruh dunia melalui internet. Akibatnya, guru-guru zaman sekarang lebih sering menjelaskan suatu materi secara singkat.

 

#2. Hubungan dengan siswa

guru zaman dahulu Foto: usnews.com

Saat ini, banyak dari kamu yang bisa mengobrol santai dengan guru-gurumu. Bahkan mungkin kamu bisa curhat dan bercanda dengan mereka. Lain halnya dengan apa yang dialami siswa-siswa di zaman dahulu. Guru-guru zaman dahulu tidak mudah untuk diajak berinteraksi. Mereka sangat amat dihormati oleh siswa-siswanya. Tanpa disadari, hal tersebut menimbulkan adanya jarak pemisah antara guru dan siswa. Akibatnya, siswa tidak bisa ‘berteman’ dengan guru-gurunya.

 

#3. Penggunaan teknologi 

guru zaman dahulu Foto: sites.google.com

Kapur atau spidol dan penghapus adalah ‘senjata’ bagi guru di zaman dahulu. Mereka mengajar dengan media papan tulis dan tanpa bantuan teknologi apapun. Tulisan mereka harus cukup besar untuk bisa dilihat seisi kelas dan suara mereka harus lantang agar semua peserta didik bisa mendengar materi yang diajarkan. Lain halnya dengan guru masa kini yang sudah menggunakan software PowerPoint, proyektor, dan mikrofon saat mengajar. Terlebih lagi, sekarang ada berbagai macam aplikasi canggih yang dapat membantu guru dalam mempersiapkan bahan ajar, menyampaikan pelajaran di kelas, dan memberi penilaian kepada siswanya.

 

#4. Tugas yang diberikan 

guru zaman dahulu Foto: telegraph.co.uk

Zaman sekarang para guru lebih sering memberi tugas berupa proyek. Selain membuat siswa-siswa lebih kreatif, jenis tugas seperti ini juga bisa melatih kemampuan siswa untuk bekerja dalam tim. Melalui tugas proyek, para siswa juga dapat mengeksplor lebih luas terkait materi yang sedang diajarkan. Dulu, tugas biasanya hanya berupa soal-soal yang harus dikerjakan oleh para siswa. Coba, siapa yang masih mengalami saat guru mendikte soal cerita di akhir jam pelajaran untuk dijadikan PR?

 

#5. Aktif di medsos

guru zaman dahulu Foto: jsonline.com

Guru-guru sekarang juga mengikuti perkembangan media sosial, lho. Apakah kamu saat ini berteman dengan guru-gurumu di Facebook? Adakah salah satu gurumu yang menjadi followers kamu di Instagram? Jika ya, kehidupan pribadimu bisa diketahui oleh mereka dengan mudah. Sebaliknya, kamu juga bisa mengetahui kegiatan gurumu lewat media sosial pribadi mereka. Zaman dahulu, guru-guru tidak bisa kepo tentang kehidupan pribadimu kecuali dengan cara bertanya langsung. Kamu juga dijamin tidak akan tahu kisah hidup gurumu di luar sekolah.

 

#6. Pemberian nilai

guru zaman dahulu Foto: dailymail.co.uk

Konon, zaman dahulu guru-guru itu pelit dalam memberi nilai pada peserta didiknya. Ada standar tertentu yang harus dicapai oleh siswa apabila ingin mendapatkan nilai di atas rata-rata. Nilainya pun memiliki komponen nonakademik, lho. Misalnya, kedisiplinan siswa dan ketertibannya di dalam kelas. Dengan begitu, siswa yang mendapat nilai baik tidak hanya pintar tetapi juga memiliki sikap yang baik. Kini, guru-guru memberi nilai hanya berdasarkan jumlah jawaban benar dan salah dalam ujian atau tugas.

 

#7. Nasib yang lebih baik

guru zaman dahulu Foto: m.galamedianews.com

Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Dahulu, hal ini erat kaitannya dengan kurangnya kesejahteraan hidup orang-orang yang berprofesi sebagai guru. Para guru dinilai tidak mendapatkan imbalan yang setimpal atas jasanya mendidik anak-anak bangsa. Contohnya seperti sosok Bu Mus di film dan novel Laskar Pelangi yang dengan ikhlas mengajar para siswanya. Namun, hal tersebut sudah tidak berlaku lagi di masa sekarang. Nasib guru sudah semakin baik dengan adanya tunjangan dan sertifikasi. Profesi guru telah dihargai dengan lebih baik oleh pemerintah meskipun belum sempurna.

 

Nah itu tadi tujuh perbedaan guru zaman dahulu dan zaman sekarang. Namun, ada satu hal yang tidak berubah. Guru adalah sosok yang sangat berjasa dalam hidup kita. Mereka memiliki andil dalam kesuksesan yang telah kita raih sampai saat ini. Hari ini, tanggal 5 Oktober, bertepatan dengan Hari Guru Sedunia. Ayo, sampaikan rasa terima kasihmu kepada guru-gurumu sebelum hari berganti! (AZN/TN)

Ruangguru writer