21 Contoh Puisi Lama berdasarkan Jenis-Jenisnya | Bahasa Indonesia Kelas 10

contoh puisi lama berdasarkan jenisnya

Puisi ternyata ada banyak jenisnya, loh. Salah satunya puisi lama. Apa itu puisi lama? Seperti apa ciri-ciri dan contohnya? Yuk, mari kita simak bersama di artikel Bahasa Indonesia kelas 10 berikut ini!

 

Siapa di antara kamu yang suka menulis dan tertarik dengan dunia sastra? Nah, jika kamu ingin menggeluti dunia sastra, kamu pun harus mengetahui karakter dan contoh-contoh tulisannya.

Pada artikel ini, kita akan coba mengenal tentang puisi lama. Dalam puisi lama, ada beberapa jenis yang bisa kamu pelajari dan pahami baik-baik. Mulai dari pantun, mantra, karmina, syair, gurindam, seloka, talibu, juga contoh dari puisi dari Chairil Anwar.

Langsung saja kita simak penjelasan lengkapnya di bawah ini, yuk!

 

Pengertian Puisi Lama

Puisi lama itu apa, sih? Jadi, puisi lama adalah puisi yang terikat dengan aturan-aturan tertentu, seperti rima, jumlah suku kata, jumlah baris, dan juga makna yang terkandung di dalamnya.

Umumnya, puisi lama diciptakan oleh orang-orang terdahulu (nenek moyang kita) untuk dijadikan nasehat ataupun seni hiburan. Puisi lama bisa juga disebut dengan puisi rakyat, loh.

Baca Juga: Kumpulan Contoh Puisi Baru berdasarkan Jenis-Jenisnya

 

Ciri-Ciri Puisi Lama

Puisi lama memiliki ciri-ciri tersendiri, di antaranya:

  • Tidak pernah diketahui nama pengarang dari puisi tersebut.
  • Penyampaiannya dari mulut ke mulut, sehingga puisi lama digolongkan menjadi jenis sastra lisan.
  • Mempunyai keterikatan terhadap aturan-aturan tertentu dalam pembuatannya. Contohnya seperti jumlah suku kata dalam setiap baris, jumlah baris dalam setiap bait, rima, sajak, hingga makna yang terkandung di dalamnya.

 

Jenis-Jenis Puisi Lama

Nah, puisi lama dibagi lagi menjadi beberapa jenis, di anataranya ada pantun, mantra, karmina, syair, gurindam, seloka, dan talibu. Lalu, apa ya perbedaan dari setiap jenis puisi lama tersebut? Yuk, simak penjelasan di bawah ini!

1. Pantun

Pantun adalah salah satu bentuk puisi lama/puisi tradisional yang terdiri dari empat larik (baris), dengan sajak a-b-a-b. Pantun sering kali digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan, cerita, atau humor secara ringkas dan kreatif.

Ciri-ciri pantun:

  • Terdiri dari empat baris dengan pola a-b-a-b.
  • Setiap baris biasanya terdiri dari 4-6 suku kata.
  • Baris 1 dan 2 sebagai sampiran, sedangkan baris 3 dan 4 sebagai isi.
  • Pantun sering menggunakan berbagai jenis majas, seperti majas perbandingan, metafora, atau sindiran untuk meningkatkan keindahan bahasa dan memperkaya maknanya.
  • Mengandung makna yang padat, pantun serinkali menggambarkan situasi atau perasaan dengan kata-kata yang sederhana namun dalam.

 

2. Mantra

Apa yang ada di pikiranmu saat mendengar istilah mantra?

meme mbah dukun

(Sumber: www.kibrispdr.org) 

 

Yap! Mantra adalah jenis puisi lama yang dianggap memiliki kekuatan magis (ghaib). Kekuatan ghaib ini dipercaya dapat menyembuhkan penyakit, menolak bala, ataupun mendatangkan celaka bagi seseorang. Oleh karena itu, mantra berkaitan erat dengan kepercayaan, budaya, maupun adat istiadat suatu wilayah.

Ciri-ciri mantra:

  • Mempunyai rima a-b-c-a-b-c, a-b-c-d-a-b-c-d, a-b-c-d-e a-b-c-d-e.
  • Diyakini memiliki kekuatan magis.
  • Terdapat perulangan dalam penyebutannya.
  • Disampaikan secara lisan.
  • Lebih bebas dibandingkan puisi lama lainnya dalam suku kata, baris, dan sajak.

 

3. Karmina

Kita lanjut ya, karmina adalah jenis puisi lama yang mirip dengan pantun, namun lebih pendek. Karmina hanya memiliki 2 baris saja dengan sajak a-a.

Baca Juga: Pengertian Puisi, Ciri, Jenis, Struktur & Unsur Pembentuknya

Ciri-ciri karmina:

  • Setiap bait terdiri dari 2 baris.
  • Setiap baris biasanya terdiri dari 8-12 suku kata.
  • Baris pertama berupa sampiran dan baris kedua berupa isi.
  • Bersajak lurus, yaitu a-a.

 

4. Gurindam

Gurindam adalah jenis puisi rakyat yang cukup terkenal di kalangan masyarakat Melayu. Gurindam pertama kali dibawa oleh orang Hindu, sekaligus menyebarkan sastra Hindu secara luas. Isinya berupa nasehat bagi pembaca maupun pendengarnya.

Ciri-ciri gurindam:

  • Setiap bait terdiri dari 2 baris.
  • Setiap baris terdiri dari 10-14 suku kata.
  • Baris 1 dan 2 membentuk kalimat majemuk yang memiliki hubungan syarat atau sebab akibat.
  • Baris 1 berisi syarat, sedangkan baris 2 berisi jawaban.
  • Berupa nasihat, petunjuk, filosofi hidup, maupun kata-kata mutiara.
  • Memiliki sajak a-a.

 

5. Syair

Syair adalah jenis puisi rakyat yang berasal dari Persia. Syair terdiri dari empat baris sebagai isi. Syair punya ciri khas, yaitu bahasa yang digunakan berupa Bahasa Melayu lama.

Ciri-ciri syair:

  • Setiap bait terdiri atas 4 baris.
  • Setiap baris terdiri atas 8-14 suku kata.
  • Semua baris merupakan isi. Jadi, tidak ada sampiran seperti di pantun.
  • Mempunyai sajak a-a-a-a.

 

6. Seloka

Seloka adalah jenis puisi lama yang mirip dengan pantun, namun mempunyai bait yang saling sambung-menyambung. Sehingga, seloka sering juga disebut sebagai pantun berkait atau pantun berantai.

Ciri-ciri seloka:

  • Setiap bait terdiri dari 4 baris.
  • Baris pertama dan kedua merupakan sampiran, sementara baris ketiga dan keempat merupakan isi.
  • Setiap baris terdiri dari 4-6 atau 8-12 suku kata.
  • Memiliki sajak a-a-a-a atau a-b-a-b.
  • Merupakan pantun yang saling sambung-menyambung.

 

7. Talibun

Terakhir, talibun adalah jenis puisi lama yang setiap baitnya, terdiri dari jumlah baris yang genap, misalnya 6,8, atau 10 baris.

Ciri-ciri talibun:

  • Memiliki lebih dari 4 baris dan berjumlah genap. Misalnya, 4, 6, 8, atau 10 baris dalam setiap bait.
  • Jika satu bait terdiri atas 6 baris, maka tiga baris awal adalah sampiran dan tiga baris akhir adalah isi. Begitupun kelipatannya.
  • Jika satu bait terdiri atas 6 baris, maka sajaknya adalah a-b-c-a-b-c. Dan jika satu bait terdiri atas 8 baris, maka sajaknya adalah a-b-c-d-a-b-c-d, begitu seterusnya.

 

Contoh Puisi Lama

Oke, sekarang di bawah ini ada beberapa contoh dari puisi lama yang bisa kalian pelajari dan pahami:

1. Contoh Pantun Jenaka

Pagi-pagi mancing ikan
dapatnya banyak hati pun senang
Badan kurus sedikit makan
Terkena angin langsung terbang

 

2. Contoh Pantun Nasihat

Ke supermarket beli piring baru
Sekalian juga membeli gelas
Dengarkanlah nasihat ibu bapak guru
Agar menjadi juara kelas

 

3. Contoh Pantun Agama

Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam si riang-riang
Menangis mayat di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang

Baca Juga: Kumpulan Contoh Pantun Nasihat, Jenaka & Jenis Lainnya

 

4. Contoh Mantra Pelemah

Bismillahirrahmanirrahim
Rebah ramu engkau berdiri ramu aku
Rebah syarak engkau berdiri syarak ak
Aku mengambil baja sejengkal dalam diri engkau
Berkat lailahaillallah
Muhammadurrasulullah

 

5. Contoh Mantra Penunduk

Gempa ali gempa gempita
Dang sari gajah berlenggang
Sah aku anak harimau yang garang
Batu congkol hatiku
Nibung kering tulangku
Berkat doa baginda
Ali Gentar bumi gentar langit

 

6. Contoh Mantra Pengusir Roh Halus

Manunggaling Kawula Gusti
Ya Murubing Bumi
Sirku Sir Sang Hyang Widi
Kinasih kang asih

Sihir lontar pinang lontar
Terletak di ujung bumi
Setan buta jembalang tua
Aku sapa tidak berbunyi

 

7. Contoh Karmina Lucu

Burung perkutut terbang melayang
Abang kentut tidak bilang-bilang

 

8. Contoh Karmina tema Pendidikan

Lukamu adalah lukaku, ditahan di dalam kalbu
Tetaplah maju, meski tak tahu yang dituju

 

9. Contoh Karmina tema Cinta

Buah nanas buah kelapa
Hatiku panas ingin berjumpa

 

10. Contoh Gurindam Nasihat

Jika hendak mengenal orang berbahagia
Sangat memeliharakan yang sia-sia

 

11. Contoh Gurindam Pendidikan

Kasihkan orang yang berilmu
Tanda rahmat atas dirimu

 

12. Contoh Gurindam Berangkai

Lakukan saja apa yang menurutmu benar
Lakukan saja apa yang menurutmu pantas
Hidup hanya bergantung pada hati
Karena hidup hanya sesaat dan kemudian mati
Bukalah pintu cinta dihatimu
Jangan pintu cinta dimatamu

Baca Juga: Kumpulan Contoh Gurindam Berbagai Tema, Ciri & Jenisnya

 

13. Contoh Syair Pendidikan

Ingatlah ini ananda
Rajinlah belajar sepanjang masa
Karena ilmu tiada habisnya
Sampai kau tutup usia

 

14. Contoh Syair Agama

Jauhi semua perbuatan jahat
Jauhi pula perbuatan maksiat
Mari kita segera bertaubat
Supaya selamat di dunia akhirat

Jangan lalaikan perintah-Nya
Kerjakan yang disuruh-Nya
Bertaubatlah kepada-nya
Dia pasti menerimanya

Ingatlah pada dosamu
Ingatlah akan kelalaianmu
Perbaiki hati dan dirimu
Tuhan pasti kan menyayangimu

 

15. Contoh Syair Nasihat

Rajin-rajinlah beribadat
Janganlah lupa mengerjakan salat
Dan perbanyaklah engkau berzakat
Untuk bekal nanti di akhirat

Baca Juga: Kumpulan Contoh Syair Berbagai Macam Tema beserta Ciri & Jenisnya

16. Contoh Seloka 4 Baris

Sudah bertemu kasih sayang
Duduk termangu malam siang
Hingga setampak tiada renggang
Tulang sendi habis terguncang

 

17. Contoh Seloka 8 Baris

Lurus jalan ke Payakumbuh
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh
Ibu mati Bapak berjalan
Kayu jati bertimbal jalan
Turun angin patahlah hati
Ibu mati Bapak Berjalan
Ke mana untung diberi

 

18. Contoh Seloka 12 Baris

Cendawan berduri robekkan kain
Ambil tambang diikat sebelah
Pikirkan diri yang belum kawin
Adakah kumbang bersedia singgah
Ambil tambang diikat sebelah
Robek menganga si kain perca
Adakah kumbang bersedia singgah
Taman bunga mekar ceria
Robek menganga si kain perca
Buat tambalan kain pengganti
Taman bunga mekar ceria
Sudah tentukan si hari jadi

 

19. Contoh Talibun 6 Baris

Kalau anak pergi ke pekan (a)
Yu beli belanak pun beli sampiran (b)
Ikan panjang beli dahulu (c)
Kalau anak pergi berjalan (a)
Ibu cari sanak pun cari isi (b)
Induk semang cari dahulu (c)

 

20. Contoh Talibun 8 Baris

Pergi ke kota jalannya lebar (a)
Membawa barang dalam ikatan (b)
Semua ikatan ada dalam wadah (c)
Wadah dibawa oleh kedua tangan (d)
Dag dig dug jantung ini berdebar (a)
Hati merasa tidak karuan (b)
Melihat pria dengan rambut terbelah (c)
Sungguh ia pria idaman (d)

 

21. Contoh Talibun 10 Baris

Bunga di pasar sangat bergelimang (a)
Semua bertebaran di atas genangan (b)
Genangan membuat noda menghitam (c)
Kelam dan tiada mengering (d)
Tergeletak di tengah jalanan (e)
Andaikan kebahagiaan mulai menghilang (a)
Kemudian timbullah semua kenangan (b)
Kau jangan menangis sehari semalam (c)
Kau jangan menangis hingga mata kering (d)
Ingatlah Tuhan sumber kebahagiaan (e)

Baca Juga: Kumpulan Contoh Puisi Pendek Bermacam Tema dan Makna

Nah, itulah penjelasan mengenai macam-macam puisi lama. Agar kamu semakin handal dalam membuat puisi, kuncinya, kamu harus memperkaya perbendaharaan kata ya, karena permainan kata dalam penulisan sastra itu sangat penting, tentunya untuk menggambarkan suasana hati, dan juga pikiran kita.

Mau belajar menulis puisi lama dengan baik? Yuk, langsung lihat di video belajar beranimasi di ruangbelajar.

IDN CTA Blog ruangbelajar Ruangguru

Referensi:

Zabadi, Fairul dan Sutejo. 2015. Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6938878/13-contoh-mantra-beserta-pengertian-dan-cirinya (Diakses pada 13 Mei 2024)

https://www.gramedia.com/literasi/jenis-jenis-puisi-lama/ (Diakses pada 13 Mei 2024)

https://kumparan.com/berita-hari-ini/contoh-seloka-beserta-ciri-cirinya-sebagai-puisi-lama-1yu1apF0NVO/full (Diakses pada 13 Mei 2024)

Sumber Gambar:

https://www.kibrispdr.org/detail-24/foto-mbah-dukun.html (Diakses pada 13 Mei 2024)

 

Artikel ini diperbarui pada 13 Mei 2024.

Hani Ammariah