Inilah Cara Belajar Unik dr. Tompi Saat Menempuh Kuliah Kedokteran

bintang.com.pngFoto: bintang.com

Siapa yang tidak kenal dengan sosok ini? Wajah dan suara khasnya sudah tidak asing lagi di indera kita. Namanya pun termasyhur di kalangan dokter. Yup, siapa lagi kalau bukan dr. Teuku Adifitrian yang lebih dikenal dengan nama dr. Tompi. Di sela kesibukannya menyanyi, operasi, dan motret, pria kelahiran Lhokseumawe 37 tahun silam ini berbagi tips belajarnya saat menempuh kuliah kedokteran. Simak yuk!

tompi Foto: dokumen pribadi

 Tahukah kamu? Ayah tiga anak ini sebenarnya ‘terjebak’ di jurusan Kedokteran lho, hehe. Beliau mengungkapkan, kalau bisa memutar waktu, ia akan lebih memilih jurusan seni. Wah, kok bisa ya?

Sejak dulu, beliau sangat mencintai dunia seni. Mulai dari seni tari, drama, teater, lukis, dan sebagainya kecuali….. menyanyi. Well, beliau memulai kiprahnya di dunia tarik suara pada awal semester saat menjadi mahasiswa kedokteran.

Sebelum ‘nyemplung’ di dunia kedokteran, dr. Tompi juga sempat merasakan kegalauan yang sama dengan teman-teman. Beliau bingung ingin mengambil jurusan apa. Lalu, mengapa pada akhirnya memilih kedokteran? Sang ibu mengatakan, “Ambil kedokteran saja, supaya ada dokter di keluarga kita.” Akhirnya, beliau memberanikan diri untuk memilih jurusan tersebut dan berhasil lolos masuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Wow, berawal dari coba-coba saja, tapi ternyata bisa tembus ya.

tompi Foto: instagram.com/dr_tompi 

Meskipun awalnya tidak ada keinginan menjadi dokter, tapi beliau bertekad kuat untuk bersungguh-sungguh menjalaninya. Menurutnya, semua akan terasa sia-sia jika hampir sepuluh tahun belajar tapi tidak going the extra mile. Salah satu personil Trio Lestari ini mengaku bahwa beliau adalah tipe yang cepat belajar. Apa ya rahasianya?

Baginya, setiap orang penting untuk tahu tipe belajar apa yang sesuai dengan diri masing-masing. Ketika sudah tahu, maka belajar apapun akan jadi lebih mudah. Nah, kalau dr. Tompi merupakan tipe pembelajar auditori. Beliau bukan tipe yang mudah menghafal segala sesuatunya. Selama sekolah, penyanyi ber-genre jazz ini tidak pernah punya buku catatan, hanya membuat catatan kecil di dalam buku teorinya. Tapi, dr.Tompi punya cara unik untuk bisa memahami pelajaran.

Beliau membuat rangkuman mengenai hal-hal yang menurutnya harus diketahui. Rangkuman itu dibuat di kertas kecil, lalu dibacakan sambil direkam. Kemudian rekaman itu akan beliau dengarkan sesering mungkin. Jadi, kalau sedang jalan-jalan beliau sering terlihat memakai earphone di mana pun ia berada seakan sedang mendengarkan musik. Padahal sedang belajar lho, teman-teman, hehe.

Saat menjadi mahasiswa Kedokteran UI, kost tempat tinggalnya sering jadi basecamp ketika ujian menjelang. Teman-temannya berkumpul untuk minta dibimbing olehnya dari hasil rangkuman yang dibuat. Selain itu, beliau juga sering diminta untuk jadi guru les bagi adik-adik dari para temannya. Ini tentu membuat otaknya terus terasah. Nah, bonusnya, hasil mentoring ini bisa jadi pundi-pundi tambahan selama menjadi anak rantau, deh.

 

Salah satu hasil operasi lipatan mata oleh dr. Tompi (foto: instagram.com/dr_tompi)

 Dokter Tompi mengakui bahwa menjalani kuliah kedokteran harus menjadi pribadi yang siap tempur karena akan sangat melelahkan. Tapi, semuanya itu worth to fight. Baginya, seorang dokter tidak harus pintar, asal rajin baca dan tekun. Juga, harus bisa mengatur stress dan rela mengorbankan waktu tidur. Ketika praktiknya nanti, you don’t have to know everything. Biasanya, sebelum praktik dokter, malam hari beliau membaca buku referensi hanya untuk me-refresh ingatan.

Selain itu, mahasiswa Kedokteran juga diwajibkan untuk respect, terlebih pada senior. Seniorlah yang akan mengajarkan kamu banyak hal. Harus tetap sabar dan semangat ya! Jadi, bagi yang ingin masuk Fakultas Kedokteran, yuk mantapkan pilihanmu.

Supply dokter di Indonesia masih sangat kurang lho. Negeri ini masih sangat membutuhkan dokter-dokter berjiwa mulia seperti kamu. Tidak usah ragu akan diri sendiri, asal mau berusaha, semua pasti dapat dijalankan dengan baik. Mulai sekarang, perbanyak referensi bacaan dan tontonan serial tentang kedokteran dari berbagai negara. Pengetahuanmu akan semakin kaya tentunya.

Bagi pemerintah, perlu ada pemerataan distribusi dokter ke seluruh bagian, sampai ke pelosok. Oleh karena itu dibutuhkan sarana yang menunjang dokter agar dapat berfungsi dengan maksimal.

*Artikel ini ditulis berdasarkan hasil bincang-bincang dengan dr. Tompi, dr. Falla Adinda, dan dr. Reinita Arlin pada program Ask Me Anything episode Kedokteran yang telah diselenggarakan oleh Ruangguru.com pada Kamis, 21 April 2016. Saksikan episode kedua, yaitu jurusan Hukum pada 27 April pukul 20.00.

https://www.facebook.com/ruanggurucom/videos/vb.192206364209400/965368126893216/?type=2&theater

Ruangguru