4 Permainan Tradisional yang Bisa Jadi Alat Pembelajaran di Sekolah

Header_-_Tips_Mengajar_-_4_Permainan_Tradisional_yang_Bisa_Dijadikan_Alat_Pembelajaran-01

Artikel tips mengajar kali ini akan membahas informasi mengenai penggunaan permainan tradisional yang bisa diterapkan untuk pembelajaran siswa.

Seiring berkembangnya zaman, berkembang pula metode pembelajaran di dunia pendidikan. Namun, bukan berarti metode pembelajaran tradisional harus ditinggalkan begitu saja. Bapak/Ibu Guru bisa lho memanfaatkan permainan tradisional sebagai alat pendukung pembelajaran di sekolah.

Selain bermanfaat, dengan bermain permainan tradisional, saat-saat belajar di sekolah juga bisa lebih menyenangkan sehingga materi yang diajarkan oleh Bapak/Ibu Guru akan mudah dipahami oleh para siswa. Permainan-permainan tradisional yang juga dapat dimainkan bersama-sama ini akan membuat para siswa bisa melatih kemampuan kerja samanya.

Nah, apa saja sih permainan-permainan tradisional yang bisa dimanfaatkan sebagai metode pembelajaran?

1. Petak Umpet

Permainan tradisional yang satu ini tidak terlalu sulit dimainkan. Salah satu siswa hanya perlu berjaga, sementara sisa siswa lainnya mencari lokasi sembunyi. Namun, ketika dibawa ke dalam metode pembelajaran, memang rasanya agak sulit karena perlu dicari tahu dulu materi apa yang sekiranya pas.

Petak umpet

Salah satu materi pembelajaran yang bisa dibawa dengan metode pembelajaran yang satu ini adalah: Bahasa Inggris. Dalam permainan petak umpet, seorang siswa yang berjaga bisa diharuskan menghitung menggunakan bahasa Inggris yang dipelajari di kelasnya. Atau bisa juga menghitung menggunakan beberapa kosakata bahasa Inggris. Bapak/Ibu Guru bisa menyepakati terlebih dulu berapa jumlah yang harus dihitung.

Baca Juga: Pendidikan dan Pengajaran, Ini Letak Perbedaannya

Nah, selain itu, Bapak/Ibu Guru bisa menentukan ketentuan ketika siswa yang berjaga menemukan teman-teman lainnya yang bersembunyi, sang siswa harus menyebutkan nama teman-temannya itu dengan istilah-istilah lain yang sedang dipelajari dalam materi pembelajaran bahasa Inggris. Hal-hal seperti inilah yang akan membuat pembelajaran menjadi lebih seru.

2. Congklak

Permainan tradisional yang satu ini cukup seru untuk dimainkan. Dengan alat permainan yang dikenal sebagai dakon, congklak masih mudah ditemukan di pasar tradisional. Bapak/Ibu Guru bisa menjadikan congklak sebagai alat belajar juga, lho.

Cara memainkan congklak juga cukup mudah. Pemain hanya perlu mengambil biji-bijian yang terdapat pada setiap lubang di dakon untuk kemudian mengisi lubang-lubang lain satu per satu dengan biji-bijian yang diambil. Jika biji jatuh di lubang yang terdapat biji-bijian lain, pemain bisa meneruskan mengisi lubang. Tapi bila jatuh di lubang yang kosong, maka pemain tidak bisa melanjutkan permainannya.

congklak

Materi apa yang cocok untuk diajarkan dengan congklak? Salah satunya bisa diterapkan di mata pelajaran matematika. Bapak/Ibu Guru bisa mengajarkan konsep dasar Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dengan permainan congklak.

Caranya adalah, cukup siapkan congklak lalu beri nomor untuk setiap lubang pada dakon. Siapkan biji-bijian yang terdiri dari dua warna, misalnya merah dan biru. Nah, sebelum mulai bermain, berikan permasalahan untuk nantinya dijawab oleh para siswa, misalnya mencari KPK dari angka 2 dan 3.

Masukkan biji merah untuk kelipatan 2, jadi letakan pada lubang nomor 2, 4, 6, 8, 10, 12, dan seterusnya. Lalu masukkan biji biru untuk kelipatan 3, jadi letakan biji-bijian itu pada lubang bernomor 3, 6, 9, 12, 15, dan seterusnya. Dari sini, Bapak/Ibu Guru akan menemukan bahwa lubang dengan nomor 6, 12, dan kelipatannya berisi 2 biji yang sama. Bapak/Ibu Guru bisa menjelaskan bahwa 6, 12, dan kelipatannya merupakan KPK dari 2 dan 3. Dari persekutuan itu, bilangan terkecilnya adalah 6.

3. Engklek

Dikenal juga sebagai dampu, permainan tradisional yang satu ini paling terkenal se-antero Nusantara. Cara memainkannya juga mudah dan unik. Pemain hanya perlu melompati bidang-bidang datar yang digambar di atas tanah menggunakan satu kaki. Pada ujung petak, dibuat bentuk mirip gunung.

engklek

Sebelum melompat, seorang pemain harus melempar sebuah batu yang dikenal sebagai “gaco”. Gaco wajib dilempar ke petak sesuai urutan, yang mana petak yang terdapat gaco dilarang untuk diinjak. Setelah mencapai petak gunung, pemain berbalik untuk mengambil gaconya, yang kemudian akan dilemparkan lagi ke petak urutan selanjutnya.

Materi apa yang bisa diajarkan dengan engklek? Bapak/Ibu Guru bisa menggunakannya dalam semua materi, lho. Engklek bisa digunakan sebagai alat bantu untuk mengingat dan menghafal sebuah konsep pelajaran. Caranya, Bapak/Ibu Guru bisa meletakkan kartu soal pada masing-masing petak, lalu setiap siswa yang masuk ke petak itu harus menjawab soal yang ada.

Baca Juga: Mengkondusifkan Kelas dengan Metode Pembelajaran Snowball Throwing

4. Gobak Sodor

Dari permainan-permainan tradisional di atas, inilah yang paling seru. Gobak sodor dapat melatih kekompakan, kerja sama, dan yang utama: keberanian para siswa.

Permainan gobak sodor adalah permainan kelompok. Diperlukan dua kelompok untuk memainkan gobak sodor dengan satu kelompok sebagai tim laku dan satu kelompok lainnya adalah tim jaga. Inti dari permainan ini sendiri adalah tim jaga harus berdiri tepat di garis depan petak gobak sodor agar tim laku tidak bisa melewati garis petak tersebut secara bolak-balik. Kalau tim laku mau menang, maka seluruh anggota timnya harus bolak-balik.

gobak sodor

Materi yang bisa diajarkan adalah pembelajaran PKN atau materi yang berhubungan dengan kerja sama. Para siswa akan merasakan pengalaman langsung bagaimana permainan tradisional ini dapat mengajarkannya cara bekerjasama yang baik dan benar. Berikan juga kesempatan para siswa berdiskusi sendiri menentukan formasi dan strategi timnya. Dengan begitu, para siswa bisa belajar memecahkan masalah dan bertanggung jawab.

Demikianlah Bapak/Ibu Guru permainan-permainan tradisional yang bisa dimainkan sebagai metode pembelajaran bagi para siswa. Dengan hal ini, Bapak/Ibu Guru bukan hanya bisa memudahkan siswa memahami materi, tetapi juga ikut melestarikan permainan tradisional yang sudah jarang dimainkan anak-anak.

Bapak/Ibu Guru, mari menjadi salah satu kontributor untuk Ruangguru dalam mencerdaskan anak-anak di Indonesia melalui ruangles, tempat untuk Bapak/Ibu Guru bisa mendaftar sebagai guru privat dan tentunya bisa mendapatkan tambahan penghasilan. Yuk gabung sekarang.

IDN CTA Blog ruangpengajar Ruangguru

Riza Miftah Muharram