Amankah Membuat Slime dengan Boraks?

Parenting - bahaya slime

Artikel ini membahas tentang bahaya mencampurkan boraks dalam pembuatan slime yang biasa dibuat anak.

“Kurang stretchy nih,” kata Marsha kepada Lala.

Kemudian Lala kembali memasukkan lem, obat tetes mata, shampo, dan boraks ke dalam wadah plastik di depan mereka.

“Gimana? Masih kurang?” ujar Lala yang kemudian bersama Marsha mencampurkan berbagai bahan tadi.

“Udah sih kayaknya,” Marsha menjawab sambil mengangkat sedikit gumpalan slime dan merentangkannya dengan kedua tangannya.

Lala yang tampak asyik meremas dan mencubit slime kemudian menambahkan lagi boraks ke dalam wadah plastik lalu mencampurkannya kembali. Tidak lupa ia teteskan 5 tetes pewarna di dalamnya.

Nah, ini baru stretchy,” ujar Lala tampak puas sambil merentangkan slime dengan kedua tangannya.

bahaya slime

Anak-anak membuat slime (Sumber: babbledabbledo.com)

Apakah anak Anda juga suka bermain slime seperti Marsha dan Lala? Permainan ini cukup populer di kalangan anak-anak. Karena selain menyenangkan, slime memang bagus untuk perkembangan sensorik dan motorik anak. Makanya tidak heran banyak orang tua yang memfasilitasi anaknya untuk bermain slime. Kok bisa ya slime bagus untuk perkembangan sensorik dan motorik anak?

Saat bermain slime, kemampuan sensorik anak akan terasah melalui aktivitas menakar berbagai bahan yang kemudian ia campurkan. Nah, disinilah anak belajar memecahkan masalah untuk mencari komposisi yang tepat sehingga slime-nya stretchy, begitu yang sering kali anak ucapkan saat membuat slime.

bahaya slime

Bahan-bahan membuat slime (Sumber: dokumen Dr. Vanessa Stoloff)

Sedangkan secara motorik, bermain slime bisa menguatkan otot-otot tangan anak melalui aktivitas meremas, mencubit, menekan, dan merentangkan slime. Tapi sebenarnya, amankah slime bagi kesehatan anak?

Slime aman bagi anak jika bahan dan takaran yang digunakan tepat. Tapi, seperti Lala dan Marsha, tidak jarang anak lainnya juga mencampurkan boraks sebagai salah satu bahan pembuat slime. Padahal boraks merupakan senyawa kimia yang bisa menyebabkan iritasi kulit jika penggunaannya tidak tepat lho, Smart Parents.

Seperti Kathleen Quinn (11) seorang anak asal Amerika Serikat yang kedua tangannya menderita luka bakar stadium 3 akibat paparan zat kimia dalam slime. Ia menuturkan tangannya terasa panas dan kesemutan setelah menggunakan lem, air, dan boraks dalam campuran slime-nya.

bahaya slime

Tangan Kathleen Quinn yang melepuh akibat paparan boraks dalam slime yang ia buat sendiri (Sumber: Youtube WCVB Channel 5 Boston)

“Ia menangis kesakitan, tanganku sakit, tanganku sakit katanya. Aku lihat tangannya melepuh,” kata Siobhan Quinn, ibu dari Kathleen. Lantas ia segera membawa anaknya ke rumah sakit terdekat. Dokter mengatakan bahwa ini akibat terlalu lama terkena paparan boraks.

Boraks merupakan senyawa kimia yang banyak digunakan untuk produk pembersih dan pengawet. Boraks dapat membuat slime menjadi lebih kenyal sehingga anak suka menggunakannya. Namun sebenarnya, alkalinitas yang tinggi pada boraks berpotensi menyebabkan iritasi kulit.

Meski begitu, dr. Michael Cooper, direktur di Regional Burn Center di Staten Island University Hospital di New York, mengatakan sebenarnya boraks hanya menyebabkan iritasi ringan. Namun, seperti Kathleen Quinn yang terlalu lama terpapar boraks akhirnya risiko cederanya juga berat.

Faktor lain yang menyebabkan iritasi adalah ketebalan kulit anak yang masih tipis sehingga lebih berpotensi melukai anak. Health Canada bahkan mengatakan bahwa terlalu banyak terpapar boraks juga berpotensi berefek pada perkembangan dan kesehatan reproduksi.

Tidak hanya itu, dr. Robin Jacobson dokter anak di NYU Langone Medical Center menyatakan bahwa saat mencampurkan boraks dalam pembuatan slime, boraks bisa masuk ke udara dan mengganggu saluran pernapasan.

Awasi dan temani anak saat bermain slime (Sumber: YouTube Its Mariah)

Dengan berbagai dampak negatif slime yang mengandung boraks berlebih tidak serta-merta membuat slime menjadi mainan yang tidak ramah anak. Smart Parents bisa mengarahkan anak untuk mengganti boraks dengan tepung kanji. Bahkan penggunaan lem kalau bisa dihindari ya. Karena terpapar lem terlalu banyak dan lama juga tidak disarankan.

Baca Juga: 7 Cara Mengajarkan Anak untuk Peduli pada Lingkungan

Pada dasarnya segala hal yang berlebihan itu tidak baik. Termasuk menggunakan senyawa kimia berlebih sebagai bahan pencampur mainan anak. Risiko yang dihadapi terlalu besar. Untuk itu, awasi anak Anda saat bermain slime, jangan sampai bahan-bahan yang digunakan malah mencederainya. Bukannya menyenangkan anak, malah membuatnya menderita.

Nah, sebagai orang tua pasti Smart Parents ingin selalu memberikan yang terbaik pada anak, bukan? Termasuk soal pendidikannya. Coba deh ajak anak menonton video pembelajaran beranimasi dari ruangbelajar. Selain tidak membosankan, anak bisa menontonnya dimana saja bahkan saat ia bermain slime. Tidak hanya membuat anak semakin happy, ia juga akan semakin cerdas.

IDN CTA Blog ruangbelajar Ruangguru

Rizky Rahmatunnisa