Cara Menganalisis Unsur Ekstrinsik Cerpen | Bahasa Indonesia Kelas 11

cara menganalisis unsur ekstrinsik cerpen

Belajar menganalisis unsur ekstrinsik cerpen, yuk! Bagaimana caranya? Langsung simak penjelasan lengkapnya di artikel Bahasa Indonesia kelas 11 ini, ya!

Dalam cerpen, ada dua unsur pembangun di dalamnya. Unsur tersebut adalah unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur yang ada di dalam cerpen itu sendiri, seperti tema, alur, tokoh, latar, dan lain-lain. Sementara itu, unsur ekstrinsik adalah unsur yang berasal dari luar cerpen.

Nah, saat kalian berada di kelas 9, kalian tentu sudah belajar mengenai apa saja unsur ekstrinsik dari sebuah cerpen. Kali ini, kita akan mencoba untuk langsung menganalisis cerpen dan menemukan unsur ekstrinsiknya.

Terdapat tiga hal utama dalam unsur ekstrinsik cerpen, yaitu latar belakang masyarakat, latar belakang pengarang, dan nilai-nilai yang terkandung dalam cerpen. Mari kita bahas satu per satu dengan analisisnya, ya!

 

Latar Belakang Masyarakat

Dalam sebuah cerpen, latar belakang masyarakat bisa menjadi penentu nilai ekstrinsiknya. Ada pun beberapa hal yang bisa masuk dalam latar belakang masyarakat antara lain:

  • Ideologi negara

  • Kondisi politik

  • Kondisi sosial

  • Kondisi ekonomi

Sekarang langsung saja kita analisis bersama latar belakang masyarakat dalam cerpen “Koruptor Kita Tercinta” karya Agus Noor.

Ia menjadi orang paling dibenci. Baik buruk memang lebih cepat dari membalik telapak tangan. Oleh majalah terpenting di negeri kami, ia dinobatkan Man of The Year sebagai pejabat paling jujur. Karena kejujurannya itulah ia dihormati dan dicintai. Kau tahu sendiri, sekarang ini, mencari pejabat jujur lebih sulit dari mencari jarum di tumpukan jerami. Pejabat jujur ibarat binatang langka yang harus dilindungi.

Lalu bukti-bukti korupsi itu terkuak. Dan orang-orang yang selama ini begitu memujanya terbelalak. Bertahun-tahun, dengan cara yang cerdik, ia mengatur: agar setiap kali ada orang buang hajat, ia mendapatkan keuntungan.

Baca Juga: Yuk, Pahami Pengertian, Ciri, Struktur, dan Contoh Teks Prosedur!

Bagaimana setelah teman-teman membaca cerpen tadi, apakah tidak asing dengan fenomena dalam cerpen tersebut? Dari kutipan tersebut, kita dapat melihat bahwa pengarang memasukan latar belakang masyarakat pada cerpennya. Kutipan “Oleh majalah terpenting di negeri kami, ia dinobatkan Man of The Year sebagai pejabat paling jujur” menunjukkan bahwa  masyarakat melek membaca dan teknologi.

unsur ekstrinsik cerpen latar belakang masyarakat

 

Latar Belakang Pengarang

Tidak hanya latar belakang masyarakat saja, latar belakang pengarang juga memengaruhi cerpen yang dihasilkan. Seorang penulis cerpen dengan berbagai macam latar belakang bisa menciptakan unsur ekstrinsiknya sendiri. Kenapa? Beberapa hal yang bisa memengaruhi latar belakang pengarang yang kemudian berdampak pada unsur ekstrinsik cerpen antara lain:

  • Riwayat hidup penulis

  • Kondisi psikologis

  • Aliran sastra penulis

Apakah kalian pernah mendengar pengarang A. A. Navis? Tahukan kalian siapakah beliau?

A. A. Navis adalah seorang sastrawan dan budayawan terkemuka di Indonesia. Karyanya yang terkenal adalah cerita pendek “Robohnya Surau Kami”. A.A Navis memiliki julukan ‘Sang Pencemooh’. Dia banyak ‘mencemooh’ atau mengkritik kondisi sosial masyarakat dalam karya-karyanya. Sebagai laki-laki berdarah Minang, A. A Navis juga banyak memberikan latar belakang masalah sosial masyarakat Minang dalam karya-karyanya, seperti “Surau Kami”, Bianglala (1963), Kemarau (1967), Cerita Rakyat Sumbar (1994), dan masih banyak lagi.

unsur ekstrinsik cerpen latar belakang pengarang

 

Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Cerpen

Unsur ekstrinsik yang terakhir adalah nilai yang terkandung di dalam cerpen. Contoh dari nilai-nilai tersebut antara lain:

  • Nilai sosial

  • Nilai moral

  • Nilai budaya

  • Nilai agama

Untuk lebih jelasnya, yuk kita lihat kutipan cerpen di bawah ini!

Baca Juga: Pengertian Novel, Struktur, Ciri, Unsur Intrinsik & Ekstrinsiknya, Sudah Tahu?

AYAHKU MEMILIKI DARAH tana’ bulaan, bangsawan tinggi Toraja. Telah menjadi tradisi agar upacara Rambu Solo’ keturunan tana’ bulaan diselenggarakan secara besar-besaran bagaikan pesta. Tedong bonga yang berharga ratusan juta, menjadi syarat utamanya. Orang Toraja percaya, tedong bonga akan menjadi kendaraan dan bekal menuju puya. Makin banyak tedong bonga, kedudukan arwah Ayah di puya akan  makin agung. Arwah Ayah bisa diangkat Deata menjadi To Membali Puang. Ia akan sejajar dengan para leluhur. Dengan demikian, arwah Ayah akan melindungi dan mengabulkan doa-doa kami. (dikutip dari cerpen “Rambu Solo”)

Tanpa harus lama membaca cerpen ini kita pasti dapat dengan mudah melihat nilai apa yang terkandung pada kutipan cerpen tersebut. Iya, nilai budaya kental sekali dalam kutipan cerpen tersebut. Hal itu terlihat dari kutipan “Telah menjadi tradisi agar upacara Rambu Solo’ keturunan tana’ bulaan diselenggarakan secara besar-besaran bagaikan pesta. Tedong bonga yang berharga ratusan juta, menjadi syarat utamanya. Orang Toraja percaya, tedong bonga akan menjadi kendaraan dan bekal menuju puya.”

unsur ekstrinsik cerpen nilai-nilai dalam cerpen

 

Contoh Soal Analisis Unsur Ekstrinsik Cerpen

Perhatikan kutipan cerpen di bawah ini!

Es di gelas itu sudah mencair, membaur dengan kopi yang kupesan lebih dari satu jam lalu. Seiring dengan membaurnya kedua cairan itu, aku masih saja menatap ke luar jendela, kala hujan masih saja turun membasahi bumi. Mendinginkan udara malam yang tak berbintang itu.

Sayup-sayup kudengar suara adzan berkumandang dari kejauhan. “Ah, sudah isya rupanya,” gumamku dalam hati.

“Mungkin dia akan datang setelah salat isya. Mungkin,” ujar temanku sambil tetap menatap layar laptopnya.

“Aku sih lebih percaya dia tidak segera datang karena menunggu hujan daripada karena menunggu isya,” ujarku juga sambil tetap menatap rintik hujan di luar jendela.

Temanku tertawa kecil, “Kita juga sama saja, tahu!”

“Tahu, kok. Makanya kan kita berteman,” ujarku sebelum menyeruput es kopi yang rasanya sudah tidak manis lagi itu.

Nilai yang disinggung dalam kutipan cerpen tersebut adalah …

  1. Nilai sosial
  2. Nilai moral
  3. Nilai budaya
  4. Nilai agama

 

Jawaban: D

Pembahasan:

Kutipan cerpen tersebut menyinggung mengenai nilai agama, terlihat dari percakapan yang terjadi antara tokoh yang sedang membicarakan mengenai salah satu ibadah umat muslim yakni ibadah salat isya ketika mereka mendengar adzan isya berkumandang dari kejauhan. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah D.

Baca Juga: Cara Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen

 

Itulah tadi contoh analisis untuk menemukan unsur ekstrinsik cerpen. Jangan lupa untuk terus berlatih sendiri ataupun dengan guru, ya. Jika kamu masih memerlukan bimbingan, kalian bisa mencari guru privat yang sesuai dengan kriteria kalian di ruangguru privat. Selamat belajar!

IDN CTA Blog ruangguru privat

Referensi:

Suherli, dkk. (2017). Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas 11. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Artikel ini telah diperbarui pada 4 November 2022.

Shabrina Alfari

Content Writer and Content Performance at Ruangguru. Hope my writing finds you well and help you learn a thing or two! :D