Interaksi Sosial: Pengertian, Ciri, Syarat & Faktor | Sosiologi Kelas 7

pengertian interaksi sosial

Apa itu interaksi sosial? Yuk, kita kenali pengertiannya menurut para ahli, ciri-ciri, syarat terjadinya, dan faktor pendoronya di artikel Sosiologi Kelas 7 berikut ini.

Setiap orang pasti pernah melakukan interaksi sosial. Ada nggak sih di antara kamu yang nggak pernah berbincang dengan orang lain? Semua pasti pernah dong, diskusi atau sekadar curhat tentang masalah kalian masing-masing ke teman, orang tua, guru, atau bahkan dengan driver ojek online. Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan interaksi karena pada hakikatnya pasti membutuhkan peran manusia-manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari.

Contohnya, ketika kamu sedang drop karena nilai-nilai mata pelajaran rendah, pastinya temanmu adalah tempat yang pas untuk mencurahkan hati dan perasaan untuk kemudian mendapatkan saran. Sekarang, supaya kamu lebih paham lagi, mari disimak ya penjelasan detailnya!

interaksi_sosial.jpg

Interaksi kelompok belajar. (Sumber: fahdisjro.com)

 

Pengertian Interaksi Sosial

Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu maupun kelompok, atau kelompok dengan kelompok. Interaksi sosial terwujud dalam aksi dan reaksi. Adapun pengertian interaksi sosial menurut para ahli, yaitu sebagai berikut.

3f3517a5-53a6-4614-9eac-790b29644b2c

 

Lalu, bagaimana sih proses interaksi sosial bisa terjadi? Proses interaksi sosial terjadi ketika terdapat dua pihak yang berinteraksi dengan melakukan kontak sosial dan komunikasi. Ya, kontak sosial dan komunikasi adalah syarat penting terjadinya proses interaksi sosial. Tanpanya, proses interaksi sosial tidak akan muncul.

 

Ciri-Ciri Interaksi Sosial

Berikut adalah beberapa ciri-ciri interaksi sosial  yang harus kamu ketahui:

1. Ada pelaku dengan jumlah lebih dari satu orang

Proses interaksi sosial tidak dapat terjadi ketika hanya terdapat satu orang. Proses interaksi baru akan terjalin ketika terdapat individu yang berinteraksi dengan individu lain.

2. Ada komunikasi antar pelaku dengan menggunakan simbol-simbol

Proses interaksi sosial melibatkan komunikasi yang dijalin oleh individu/kelompok tidak hanya secara lisan, akan tetapi komunikasi dapat dilakukan dengan menggunakan simbol-simbol tertentu melalui gestur tubuh atau isyarat.

3. Ada dimensi waktu yang menentukan sifat aksi yang sedang berlangsung

Proses interaksi sosial melibatkan dimensi waktu (masa lampau, masa kini, dan masa mendatang) yang terjadi. Artinya, interaksi sosial pernah terjadi di masa lampau, interaksi sosial dapat terjadi di masa kini, dan pada masa yang akan datang interaksi sosial juga terjadi.

4. Ada tujuan-tujuan tertentu

Para pelaku memiliki tujuan dalam menjalin interaksi sosial. Misalnya, di pasar terjadi interaksi antara penjual dengan pembeli. Pembeli memiliki tujuan untuk mendapatkan suatu barang yang ia butuhkan dalam berinteraksi dengan penjual. Sementara, penjual memiliki tujuan untuk menawarkan barang hingga terjual kepada pembeli dalam berinteraksi.

 

Syarat Terjadinya Interaksi Sosial

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, interaksi sosial terjadi ketika memenuhi dua syarat, yaitu adanya kontak sosial dan komunikasi.

1. Kontak Sosial

Pada dasarnya, kontak sosial adalah upaya hubungan antara satu pihak dengan pihak lain. Hal tersebut merupakan awal terjadinya interaksi sosial, di mana masing-masing pihak saling bereaksi meski tidak harus bersentuhan secara fisik.

Sederhananya, kontak sosial adalah sebuah cara yang dilakukan seseorang dalam proses interaksi sosial. Kontak sosial dibedakan menjadi 2, di antaranya:

  • Kontak sosial primer merupakan hubungan timbal balik antarindividu atau antarkelompok yang terjadi secara fisik (tatap muka). Misalnya, berbicara dan berjabat tangan.
  • Kontak sosial sekunder merupakan hubungan timbal balik antarindividu atau antarkelompok melalui perantara, seperti komunikasi melalui media seperti telepon, chatting, ataupun menyampaikan pesan lewat orang lain. Kontak sosial sekunder terbagi lagi menjadi dua macam, yaitu langsung dan tidak langsung.
    – Sekunder Langsung: terjadi melalui perantara dan langsung diterima oleh yang bersangkutan. Contohnya mengirim pesan secara langsung ke teman melalui aplikasi media sosial.
    – Sekunder Tidak Langsung: terjadi melalui perantara dan tidak langsung diterima oleh yang bersangkutan. Contohnya mengirim barang ke teman melalui jasa kurir.

 2. Komunikasi

Jika kontak sosial adalah suatu cara dalam berinteraksi sosial, maka komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi upaya saling memengaruhi antara keduanya. Komunikasi dapat dibedakan menjadi 2:

  • Komunikasi verbal merupakan bentuk komunikasi secara lisan seperti berbicara.
  • Komunikasi nonverbal merupakan bentuk komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol atau gestur tubuh, seperti menyapa teman dengan melambaikan tangan.

 

Faktor Pendorong Interaksi Sosial

Interaksi sosial tidak terjadi begitu saja, melainkan dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai dasar timbulnya interaksi sosial. Berikut ini adalah faktor-faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial.

1. Imitasi

Imitasi adalah suatu proses belajar dengan cara meniru atau mengikuti perilaku orang lain.

Contoh:

  • Seorang anak yang bercita-cita menjadi seorang dokter berpenampilan menggunakan pakaian dokter seolah dirinya berperan sebagai dokter.
  • Seorang pria mengikuti gaya model rambut sekarang.

2. Identifikasi

Identifikasi adalah suatu dorongan untuk menjadi identik (sama) dengan orang lain. Proses identifikasi memerlukan suatu figur yang ideal bagi pelakunya.

Contoh: Seorang pria asal Indonesia yang bernama Adam Jackson secara keseluruhan menyerupai sosok sang idola Michael Jackson dari mulai penampilan fisik sampai dengan perilakunya.

3. Sugesti

Sugesti adalah suatu pendapat, pandangan, dan sikap yang diberikan pada orang lain dan diterima oleh pihak lain sehingga orang tersebut mengikuti pandangan/pengaruh tersebut.

Contoh:

  • Terpengaruh oleh tayangan di televisi atau media sosial sehingga membuat penontonnya melakukan suatu tindakan berdasarkan tayangan yang ditampilkan.
  • Anjuran dokter kepada pasiennya yang kemudian diikuti oleh pasien tersebut.

4. Simpati

Simpati adalah rasa tertarik pada orang lain yang seolah-olah berada dalam keadaan orang lain yang dapat memunculkan perasaan emosional tertentu (sedih, senang).

Contoh: Roni merasa kasihan ketika mengetahui temannya sakit.

5. Empati

Empati adalah kepeduliaan terhadap orang lain atau kelompok lain yang ditandai dengan tindakan nyata.

Contoh: Aldi menolong temannya yang terjatuh dari sepeda motor hingga membawanya ke rumah sakit terdekat.

Interaksi sosial dapat terjadi di mana saja, bisa di ruang kelas, warung makan, tempat ibadah, tempat hiburan, dan lain sebagainya. Dengan mengetahui dan memelajari pengertian interaksi sosial, ciri-ciri, syarat, dan faktor pendorongnya, diharapkan kamu dapat menentukan bentuk interaksi sosial seperti apa yang ideal dan yang positif. Nah, kalau kamu ingin belajar dengan model yang lebih interaktif, kamu bisa belajar menggunakan video belajar dengan sistem journey yang bisa akses di ruangbelajar.

IDN CTA Blog ruangbelajar Ruangguru

Referensi:

Suhardi dan Sri Sunarti. 2009. Sosiologi 1 Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Sumber foto:

Foto Interaksi kelompok belajar [daring]. Tautan: https://www.fahdisjro.com/2016/12/mpi-interaksi-sosial.html (Diakses: 23 November 2020)

Fahri Abdillah