Apa Itu Tekanan Osmotik dan Bagaimana Prosesnya? | Kimia Kelas 12

Tekanan Osmotik

Apa yang dimaksud dengan tekanan osmotik? Bagaimana proses terjadinya? Yuk, sama-sama belajar materi kimia tentang tekanan osmotik dengan membaca artikel ini!

 

Hai, teman-teman! Kamu tahu nggak sih, tekanan osmotik itu sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari kita, lho! Salah satu contohnya yaitu peristiwa berpindahnya air yang terserap dalam tanah menuju sel akar tanaman.

Bingung, ya? Atau mungkin kamu belum familiar ya, dengan istilah tekanan osmotik?

Apa sih, yang dimaksud dengan tekanan osmotik? Bagaimana proses terjadinya? Yuk, baca penjelasannya bersama!

 

Osmosis dan Tekanan Osmotik

Osmosis adalah peristiwa difusi atau perpindahan pelarut dari suatu larutan yang lebih encer atau pelarut murni ke larutan yang lebih pekat melalui membran semipermeabel yang hanya dapat ditembus oleh pelarut tersebut. Jadi, molekul pelarut akan melewati membran semipermeabel dari larutan yang konsentrasinya rendah menuju larutan yang lebih pekat. Perpindahan ini akan terus terjadi hingga tercapainya kesetimbangan.

Dalam sistem osmosis, dikenal larutan hipertonik (larutan yang mempunyai konsentrasi terlarut tinggi), larutan hipotonik (larutan dengan konsentrasi terlarut rendah), dan larutan isotonik (dua larutan yang mempunyai konsentrasi terlarut sama). Nah, dalam proses osmosis, molekul pelarut berpindah dari larutan yang konsentrasinya rendah menuju larutan yang lebih pekat, berarti molekul pelarut berpindah dari larutan hipotonik ke larutan hipertonik

Lalu, apa yang dimaksud dengan tekanan osmotik? Tekanan osmotik adalah tekanan hidrostatik yang terbentuk dalam larutan yang lebih pekat saat osmosis terjadi. Tekanan osmotik inilah yang akan mempertahankan kesetimbangan osmotik antara suatu larutan dan pelarut murninya yang dipisahkan oleh membran semipermeabel. Dengan kata lain, tekanan osmotik adalah tekanan yang diperlukan untuk menghentikan osmosis. Tekanan osmotik ini merupakan salah satu sifat koligatif larutan.

 

Proses Terjadinya Osmosis

Supaya kamu lebih paham, coba perhatikan gambar di bawah ini!

 

Proses osmosis

Proses osmosis dengan membran semipermeabel (Sumber: slideshare.net)

 

Pada gambar tersebut, terdapat dua wadah A dan B. Wadah A diisi dengan air murni, sedangkan wadah B diisi dengan suatu larutan. Keduanya dipisahkan oleh membran semipermeabel yang hanya bisa dilalui oleh molekul air saja.

Gambar (a) menggambarkan kondisi awal. Kemudian, karena konsentrasi larutan B lebih besar, maka akan terjadi proses osmosis, di mana air murni akan pindah ke larutan B melewati membran semipermeabel. 

Setelah beberapa lama, kondisinya akan tampak seperti pada gambar (b). Permukaan larutan B menjadi naik, sedangkan permukaan air murni turun. Nah, proses osmosis ini terus terjadi dan baru berhenti ketika air murni dan larutan B mencapai kesetimbangan osmotik. Nah, kesetimbangan osmotik pada gambar (b) disebabkan oleh tekanan hidrostatik yang terbentuk dalam larutan B saat osmosis terjadi, yang dikenal juga dengan tekanan osmotik. Tekanan osmotik akan mempertahankan kesetimbangan osmotik pada larutan A dan B. 

Namun, kondisi pada gambar (b) bisa dikembalikan lagi ke keadaan awal seperti pada gambar (a). Caranya adalah dengan memberikan tekanan luar yang besarnya sama dengan tekanan osmotiknya, seperti terlihat pada gambar (c).

Baca juga: Berkenalan dengan Alkohol, Salah Satu Senyawa Turunan Alkana

Nah, setelah memahami apa itu tekanan osmotik, sekarang kita belajar cara menghitungnya yuk!

 

Menghitung Tekanan Osmotik 

Tekanan osmotik dilambangkan dengan tanda π. Nilai π dari suatu larutan dapat dihitung menggunakan persamaan van’t Hoff seperti berikut.

rumus tekanan osmotik

Keterangan:

π  = Tekanan osmotik (atm atau Pa)

V  = Volume larutan (L atau dm³)

n  = Mol zat terlarut (mol)

R  = 0,082 L atm/mol K = 8,314 m³ Pa/mol K

T  = Suhu

 

Jacobus Henricus vant Hoff Jr.

 

Kalau kamu perhatikan dari persamaan penjelasan di atas, terlihat bahwa nilai tekanan osmotik hanya bergantung pada jumlah partikel zat terlarut dalam larutan yang dinyatakan dengan kemolaran larutan. Nah kalau sudah paham, sekarang coba simak contoh soal di bawah ini ya!

 

Contoh Soal

Berapa tekanan osmotik suatu larutan naftalen (C10H8) dalam benzena yang mengandung 10 g naftalen per satu liter larutan jika suhu larutannya adalah 15°C?

Pembahasan:

Jumlah mol naftalen:

pembahasan 1

Kemolaran larutan:

pembahasan 2

Tekanan osmotik:

pembahasan 3

Gimana, teman-teman? Mudah, bukan?

Sekian pembahasan kita mengenai materi tekanan osmotik. Kalau kamu mau menguji kemampuan diri dengan materi lainnya, kamu bisa melakukannya dengan men-download ruangbelajar! Yuk, download sekarang!

IDN CTA Blog ruangbelajar Ruangguru

Artikel ini telah diperbarui pada 18 Agustus 2021.

Kenya Swawikanti