Apa Saja Komponen Kimiawi dalam Sebuah Sel? | Biologi Kelas 11

Apa Saja Komponen Kimiawi Sebuah Sel?

Squad, kalian pernah berandai-andai nggak, sih, tubuh kita ini tersusun dari apa saja, ya? Eh, tubuh kita ini tersusun dari banyak komponen, lho, nggak cuma lemak saja seperti yang dikira banyak orang selama ini. Salah satu komponen yang menyusun tubuh kita adalah Sel. Eits, ini bukan group band favorit kalian yang dari Jogja itu, ya! Hahaha. Di dalam setiap sel yang menyusun tubuh kita, ada komponen kimiawi yang berperan penting, lho. Apa saja komponen kimiawi dalam sebuah sel? Yuk, cari tahu jawabannya! 

 

Squad, tahukah kamu, ternyata ada 2 jenis komponen kimiawi dalam sebuah sel, lho! Komponen tersebut adalah komponen organik dan komponen anorganik. Wah, ada banyak nih kayaknya? Hehehe emang banyak, Squad. Tapi gak usah khawatir! Akan dibahas satu-satu ya. Apa saja sih yang menyusun baik komponen organik dan komponen anorganik tersebut? 

Komponen Kimiawi dalam Sebuah Sel?

1. Komponen Organik

Sesuai dengan gambar di atas, komponen organik terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, dan asam nukleat. Kira-kira, masing-masing dari mereka perannya seperti apa, ya? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini! 

a. Karbohidrat

Ketika kalian mendengar kata karbohidrat, yang terbayang pertama kali pasti makanan seperti mie, nasi, atau kentang, kan? Nah, karbohidrat dalam sel, bentuknya nggak kayak gitu, lho, Karbohidrat sendiri terdiri atas unsur C, H dan O dengan rumus empiris Cn(H2O)n. Dalam sebuah sel, karbohidrat berfungsi sebagai pembentuk struktur sel, komponen penyusun DNA, serta untuk menghasilkan energi. Oh iya, berdasarkan gugus gulanya, karbohidrat dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu monosakarida (1 gugus gula), disakarida (2 gugus gula) dan polisakarida (lebih dari 2 gugus gula). Jangan sampai lupa, ya! 

Baca Juga: Cara Termudah untuk Sehat Hari Ini

b. Protein

Komponen organik sel yang kedua adalah protein. Kalau dengar kata protein, pasti ingat telur kan? Tapi dalam konteks ini, kita nggak membahas tentang telur, ya! Protein disusun oleh asam amino dan berperan sebagai salah satu penyusun membran sel, membantu transport substansi tertentu, dan mempercepat reaksi kimia dalam sel. Reaksi kimia tersebut terjadi dalam bentuk protein fungsional, yaitu enzim.

c. Lemak

Lemak juga turut berperan dalam sebuah sel, lho! Lemak tersusun oleh asam lemak dan gliserol. Lemak berfungsi sebagai komponen utama penyusun membran plasma.

d. Asam Nukleat

Dalam sebuah sel, asam nukleat tersusun oleh nukleotida. Ternyata, asam nukleat terdiri dari DNA dan RNA. Asam nukleat itu sendiri berperan dalam mengatur pewarisan sifat dan sintesis protein. Wah, jadi ini dia nih, yang berperan di balik proses pewarisan sifat kita! 

2. Komponen Anorganik

Setelah sebelumnya membahas tentang komponen organik, sekarang kita lanjut ke komponen anorganik, ya! Masih ingat nggak, ada komponen anorganik apa saja? Yap, ada air, vitamin, dan mineral. Kuy, kita bahas satu persatu! 

1. Air

Komponen anorganik pertama adalah air. Tahukah kamu, air merupakan komponen kimiawi sel yang komposisinya paling banyak. Fungsi air dalam sel adalah sebagai pelarut bahan organik dan anorganik serta mempercepat reaksi biologi dalam sel. 

2. Vitamin

Dalam sel, vitamin berperan sebagai katalisator yang berfungsi untuk mempercepat reaksi kimia dalam sel. Macam-macam vitamin diantaranya adalah A, D, E, K, B dan C. Ada yang ingat fungsi dari masing-masing vitamin tersebut? 

3. Mineral

Komponen anorganik yang terakhir adalah mineral. Mineral berperan dalam aktivitas metabolism sel , pengatur kerja enzim serta memelihara tekanan osmosis sel. Wah, banyak juga ya, tugasnya mineral! 

Squad, sudah paham kan mengenai komponen kimiawi sel? Ternyata, komponen kimiawinya terdiri dari komponen organik dan anorganik, ya! Kamu masih mau mencari tahu lebih lanjut tentang sel? Yuk, tonton video belajarnya ruangbelajar. Download sekarang, yuk! 

IDN CTA Blog ruangbelajar Ruangguru

 

Referensi:

Irnaningtyas, Istiadi Y. (2016). Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Kurikulum 2013 yang Disempurnakan Edisi Revisi. Erlangga: Jakarta.

 

Artikel ini diperbarui pada 15 Desember 2020.

Embun Bening Diniari