Ruangguru Bagikan 5 Cara Alternatif Membangun Kompetensi Guru

PR_-_Teachers_Talk-01-1

“Pemerintah butuh waktu puluhan tahun untuk memberi pelatihan kepada para guru agar semuanya dapat memiliki kapasitas yang ideal,” ucap Nurfaridah, Product Manager Ruangguru saat membuka sesi Teachers Talk yang diselenggarakan pada Minggu (28/4) lalu. Dengan begitu para pengajar tentunya tak bisa hanya bergantung, namun harus membuka diri pada kesempatan perubahan ke arah lebih baik. Lalu, bagaimana caranya menggali kemampuan dan kreativitas untuk meningkatkan kompetensi guru? Baca terus ya artikelnya, Bapak/Ibu Guru!

  • Berlatih dengan Eksperimen

Anak-anak sangat senang dengan latihan praktik di sela-sela materi yang dianggap membosankan. Di sinilah, peran guru harus dapat memfasilitasi rasa ingin tahunya dengan membuat uji coba kecil-kecilan yang melibatkan unsur-unsur pelajaran. Baik di bidang sains maupun sosial, sebenarnya sama-sama bisa dikembangkan kok eksperimennya dan nggak perlu dengan alat yang mahal. Dengan memiliki banyak referensi eksperimen yang beragam, maka tandanya cara penyampaian materi ajar dari Bapak/Ibu Guru juga semakin luas, bukan?

Berikut, Ruangguru punya contohnya melakukan eksperimen untuk bidang sains:

kompetensi guru

  • Mengeksplor Kurikulum Sekolah

Para guru di Indonesia pasti sudah tidak asing lagi dengan adanya pemberlakuan 3 kurikulum yaitu K13, K13 Revisi, dan KTSP bukan? Tetapi, apa iya sebagai tenaga pendidik kita harus selalu terpaku pada sistem tersebut? Kreativitas seorang guru akan terbatas jika tidak memiliki ruang untuk mengeksplorasi dari kurikulum yang ada. Bukan berusaha mengubah, namun dengan goal yang sama sebenarnya kita bisa mencari metode yang terbaik dalam membuat siswa menjadi paham dengan materi pelajaran. Dalam penentuan metode, guru diharapkan bisa beradaptasi dengan tren yang terjadi saat ini.

Misalnya, dengan kecanggihan alat teknologi yang sudah tersedia dan begitu mudah diakses baik bagi guru dan siswa, maka tak ada salahnya pengajar juga mulai menyerap ilmu yang berhubungan dengan teknologi tersebut ke pekerjaan sehari-hari. 

  • Membuat Kerja Tim Guru

Menurut Nastassia, Educational Content and Development Manager Ruangguru, jika ada guru yang belum berpengalaman tetapi sebenarnya mampu dari segi konten, kenapa harus ditolak untuk mengajar? Banyak sekolah saat ini mencari guru yang sudah berpengalaman sekian tahun, dan menyiakan kesempatan guru freshgrad untuk bergabung. Padahal bisa saja keduanya ditandem, sehingga bisa saling belajar. Bukannya justru membuat gap antara junior dan senior. Dengan begitu, keduanya bisa menjadi open-mindedPada bagian ini, yang menjadi hal penting ialah guru muda punya keinginan yang besar untuk belajar. Kalau ia sudah mahir, nah nanti bisa dipersilakan untuk berkarya sendiri.

Pada intinya, sekolah maupun lembaga apapun yang menaungi para guru tidak bisa memiliki ekspektasi bahwa guru baru yang direkrut harus sudah dapat menghasilkan cara ajar yang keren.  Semua tentu saja butuh waktu berproses, kuncinya ada di keinginan mau berubah ke arah lebih baik lagi.

  • Riset, Riset, dan Riset!

kompetensi guru

Setiap mau menyampaikan materi ajar pada anak, jangan pernah lupa untuk melakukan riset terlebih dahulu. Walau merasa sudah mumpuni di bidang tersebut, tapi pasti selalu ada hal baru (new updates) misalnya seperti momen-momen di berita yang bersangkutan dengan ilmu tersebut. Jadi pengajar tidak boleh merasa sombong, karena sebenarnya pengetahuan tidak mutlak dan akan terus berkembang, bukan? Nah, kegunaan riset lainnya yaitu untuk mencari cara atau metode agar bisa menyampaikan pelajaran dengan tidak monoton. 

  • Memfasilitasi Siswa Mendalami Topik

Merasa nggak sih Bapak/Ibu Guru, kalau materi yang dipelajari oleh siswa di Indonesia sebenarnya belum begitu mendalam? Dengan begitu akan menyisakan pertanyaan bagi anak yang ingin tahu lebih dalam. Maka, jika mereka bertanya sampai mendetail, usahakan dengan tidak menjawab seperti ini: “Kita nggak akan belajar sampai sana, nanti kamu akan dapat itu di kelas selanjutnya/kuliah”. Cara seperti itu justru memendam rasa ingin tahunya. Belum tentu saat sudah naik di tingkatan kelas yang lebih tinggi, ia masih ingat dengan pertanyaannya. 

Nah, semua cara di atas dapat Bapak/Ibu Guru terapkan dengan menjadi bagian dari Ruangguru sebagai Master Teachers. Eksplor diri dengan mengambil kesempatan untuk berkontribusi pada jutaan anak di Indonesia!

 Karier Ruangguru

Rabia Edra