Mengenal Anatomi Organ Vegetatif pada Tumbuhan | Biologi Kelas 11

Anatomi Organ Vegetatif pada Tumbuhan

Yuk, kita bedah anatomi organ vegetatif pada tumbuhan! Ada akar, batang, dan daun. Eits, tapi sudah tahu belum apa sih, maksud dari organ vegetatif? Biar tahu, baca selengkapnya di artikel ini, ya!

Ketika kamu melihat tumbuhan, mungkin yang kamu lihat hanya beberapa bagiannya saja seperti daun, batang, ranting, dan terkadang akarnya. Tapi, tahu nggak sih, kalau ternyata struktur tumbuhan itu jauh lebih kompleks lho, termasuk organ-organ di dalamnya.

Hmm.. kira-kira seperti apa ya, organ pada tumbuhan? Apakah sama dengan organ manusia? Yuk, kita bahas bersama!

Tumbuhan itu terdiri dari dua macam organ, ada organ vegetatif dan generatif. Organ vegetatif merupakan bagian-bagian tumbuhan yang digunakan untuk mendukung pertumbuhan, sedangkan organ generatif berguna untuk proses perkembangbiakan. Nah, di artikel ini, kita hanya akan fokus belajar tentang organ vegetatif saja yaitu akar, batang, dan daun.

Akar

Kamu tahu nggak, kenapa akar sering disebut sebagai ‘pencari makan’ bagi tumbuhan? Hal ini disebabkan karena akar berfungsi untuk menyerap air dan mineral yang ada di tanah, sehingga tumbuhan bisa mendapat berbagai nutrisi yang dibutuhkannya untuk hidup.

Selain itu, akar juga berfungsi untuk memperkuat batang dan sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan. Contoh tumbuhan yang menyimpan cadangan makanan di akar adalah wortel. Wortel itu bukan buah ya, teman-teman! Wortel itu berkembang dari akar utama yang membesar karena dijadikan sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan.

siklus hidup wortelPertumbuhan tanaman wortel (Sumber: socratic.org)

Pada beberapa tumbuhan, akar juga berfungsi sebagai alat reproduksi vegetatif, yaitu reproduksi yang tidak melibatkan pertemuan antara alat kelamin jantan dan betina.

Nah, setelah tahu fungsi akar, kita masuk ke anatominya, yuk!

Struktur luar akar terdiri atas akar lateral, akar primer, rambut akar, ujung akar, dan tudung akar. Tudung akar berfungsi sebagai pelindung sel akar dari kerusakan saat menembus tanah, sedangkan rambut akar berperan dalam menyerap air dan mineral dalam tanah.

Struktur Anatomi Akar

Kalau kita lihat struktur anatomi akar dari penampang melintang, terdapat persamaan dan juga perbedaan antara akar dikotil dan akar monokotil. Nah, pada bagian pertama, yaitu epidermis akar, baik pada akar monokotil dan dikotil, epidermis ini merupakan bagian yang letaknya paling luar. Bagian ini berperan sebagai pelindung. Lalu, ada beberapa bagian epidermis yang termodifikasi menjadi rambut akar.

Selanjutnya, bagian kedua yaitu korteks. Korteks merupakan jaringan dasar yang terletak di antara epidermis dan endodermis. Akar monokotil dan dikotil sama-sama memiliki korteks yang biasanya didominasi oleh jaringan dasar berupa parenkim. Jaringan parenkim ini berperan sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.

Baca juga: Tipe-Tipe Perkecambahan pada Tumbuhan

Bagian ketiga yaitu stele atau silinder pusat. Bagian ini dibatasi oleh endodermis, yaitu jaringan yang dindingnya memiliki pita kaspari dengan sifat anti air atau waterproof. Sehingga endodermis ini berperan mengatur masuknya air dan mineral menuju xilem di stele.

Selain itu, di bagian stele juga terdapat berkas pembuluh yang berisikan xilem dan floem. Pada akar monokotil, susunan berkas pembuluhnya melingkar dengan xilem dan floem terletak selang-seling. Karena susunannya melingkar, maka akar monokotil memiliki empulur dibagian tengah stele yang berisikan jaringan parenkim. Nah, hal ini berbeda dengan akar dikotil. Xilem pada akar dikotil terletak di tengah, biasanya membentuk huruf X atau tanpa +. Floemnya terletak diantara lengan xilemnya. Karena dibagian tengah ada xilem, maka akar dikotil tidak memiliki empulur.

Batang

Pernah nggak kamu makan tebu? Nah, ketika kita menggigit tebu, bagian yang kita gigit sebenarnya adalah bagian batang. Batang ini fungsinya sama seperti mobil, yaitu sebagai alat transportasi. Zat yang ‘melewati’ batang ini salah satunya adalah air. Air dari akar ke daun serta hasil fotosintesis dari daun ke akar, akan melewati batang.

Batang juga berfungsi sebagai tempat melekatnya daun, bunga, dan buah, serta sebagai tempat menyimpan cadangan makanan. Beberapa tumbuhan yang menyimpan cadangan makanannya di batang adalah tebu, sagu, dan kaktus. Selain itu, pada beberapa tumbuhan, batang juga berfungsi sebagai alat reproduksi vegetatif, seperti pada tanaman singkong.

Morfologi batang tidak sama pada semua tumbuhan. Pada batang herba (batang lunak seperti pada tanaman bayam, kangkung, dll), batang umumnya berwarna hijau, lunak, kecil, dan terdapat stomata. Sedangkan pada batang berkayu batang akan terasa keras, tebal, dan mengandung lentisel. Kemudian, semua batang juga pasti memiliki nodus dan internodus. Nodus adalah tempat menempelnya daun, sedangkan internodus adalah jarak antara 2 nodus.

Nodus dan Internodus pada Batang

Struktur anatomi untuk batang monokotil dan dikotil agak berbeda ya, guys! Tapi secara umum, baik pada batang dikotil maupun monokotil, terdapat 3 bagian yaitu epidermis, berkas pembuluh, dan jaringan dasar. Untuk bagian epidermis, baik pada batang monokotil dan dikotil tidak terlalu berbeda ya, secara anatomi. Perbedaan antara anatomi batang dikotil dan monokotil terdapat pada jaringan dasar dan berkas pembuluhnya.

Struktur Anatomi Batang

Jaringan dasar pada batang dikotil dapat dibedakan menjadi korteks yang terletak di pinggir dan empulur di bagian tengah. Sedangkan pada monokotil, batas antara korteks dan empulur tidak jelas sehingga disebut jaringan dasar saja.

Berkas pembuluh merupakan gabungan antara xilem dan floem. Kalau di batang dikotil, berkas pembuluhnya tersusun pada kambium makanya terlihat melingkar dan lebih rapi. Hasil pembelahan kambium ke arah dalam akan menghasilkan xilem, sedangkan pembelahan kambium ke arah luar akan menghasilkan floem. Sementara itu, pada batang monokotil tidak terdapat kambium, makanya berkas pembuluhnya itu letaknya menyebar.

Daun

Ini dia organ vegetatif yang ketiga, yaitu daun! Daun ini merupakan tempat terjadinya proses fotosintesis, nih. Selain sebagai tempat fotosintesis, pada beberapa tumbuhan, daun juga berfungsi sebagai alat reproduksi vegetatif, seperti pada cocor bebek. Daun juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan dan tempat terjadinya transpirasi atau penguapan air.

Struktur Anatomi Daun

Secara morfologi, bagian-bagian daun itu ada helai daun, tulang daun, dan pada beberapa daun ada juga yang punya tangkai daun atau pelepah daun. Sedangkan secara anatomi, bagian-bagian daun itu ada epidermis, yang biasanya transparan agar cahaya dapat lewat dan menyinari jaringan yang lebih dalam. Kemudian, ada stomata yang bisa membuka dan menutup sebagai tempat keluar masuknya gas CO2 dan O2 serta uap air.

Selanjutnya ada mesofil, yang terbagi menjadi jaringan palisade dan spons. Palisade adalah jaringan dengan sel yang panjang dan banyak mengandung kloroplas untuk fotosintesis. Sedangkan jaringan spons adalah jaringan yang memiliki kloroplas namun memiliki banyak ruang antar sel untuk transportasi gas di dalam daun. Terakhir, ada juga berkas pengangkut, yang fungsinya adalah untuk transportasi air dan hasil fotosintesis.

Ternyata tumbuhan bukan hanya sekedar daun dan batang saja, ya! Masih ada banyak bagian tumbuhan yang perlu kamu tahu. Nah, biar kamu bisa lebih mengenal anatomi organ pada tumbuhan, yuk tonton pembahasan lengkapnya di ruangbelajar! Download aplikasinya sekarang!

IDN CTA Blog ruangbelajar Ruangguru

Referensi:

Irnaningtyas, Istiadi Y. (2016). Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Kurikulum 2013 yang Disempurnakan Edisi Revisi. Jakarta: Erlangga.

Sumber Gambar:

Gambar ‘Siklus Hidup Wortel’ [Daring]. Tautan: https://socratic.org/questions/58bf0aab7c01496c150059a6 (Diakses: 8 September 2021)

Artikel ini telah diperbarui pada 8 September 2021.

Kenya Swawikanti