Jenis-Jenis Kelompok Sosial Berdasarkan Cara Pembentukannya | Sosiologi Kelas 11

jenis-jenis kelompok sosial

Apakah semua kelompok yang ada di masyarakat termasuk kelompok sosial? Yuk, kita ulas secara ringkas mengenai jenis-jenis kelompok sosial di artikel Sosiologi kelas 11 berikut ini!

 

Kamu masih ingat materi tentang kelompok sosial? Kelompok sosial adalah himpunan atau kumpulan orang-orang yang membentuk suatu kesatuan, yang saling berhubungan timbal balik dan saling mempengaruhi.

Materi seputar pengertian, ciri-ciri, syarat, tujuan, hingga faktor pembentuk kelompok sosial, sebenarnya sudah pernah kita bahas di artikel berbeda, ya. Kalau kamu mau baca-baca dulu sebelum memahami materi ini, kamu bisa klik link ini: Pengertian Kelompok Sosial, Tujuan, Ciri, Syarat & Faktor Pembentuk | Sosiologi Kelas 11.

Oke, lanjut! Salah satu contoh kelompok sosial yang kita kenal adalah keluarga atau kelompok pertemanan. Ternyata, klasifikasi kelompok sosial sebenarnya cukup beragam, loh. Dan kita bisa mengetahuinya berdasarkan cara terbentuknya, yaitu kelompok sosial teratur dan kelompok tidak teratur.

Yuk, kita belajar bersama apa saja jenis-jenis kelompok sosial teratur dan tidak teratur berikut ini!

 

Kelompok Sosial Teratur

Kelompok sosial teratur adalah kelompok yang memiliki struktur, aturan, dan norma yang ditetapkan secara jelas. Organisasi pada kelompok ini, akan terorganisir dengan baik dan biasanya memiliki tujuan yang ditetapkan secara eksplisit. Anggota kelompok sosial teratur juga memiliki peran dan tanggung jawab yang ditentukan dalam kelompok tersebut.

Nah, ada juga yang menyebut kelompok sosial teratur sebagai kelompok nyata, atau kelompok sosial yang lebih terorganisir. Beberapa pakar sosiologi mengklasifikasikan kelompok sosial teratur menjadi beberapa macam, di antaranya:

 

1. Jenis Kelompok Sosial Teratur Menurut Emile Durkheim

Emile Durkheim merupakan seorang Sosiolog terkenal di Prancis. Emile Durkheim membagi kelompok sosial menjadi 2 jenis, berdasarkan solidaritas pembentuknya, yaitu solidaritas mekanik dan solidaritas organik.

a. Kelompok Sosial Mekanik

Kelompok sosial mekanik adalah kelompok yang terbentuk dari persamaan nilai-nilai, norma, dan kepercayaan yang kuat di antara anggotanya. Anggota kelompok ini cenderung memiliki kesamaan dalam keyakinan dan cara berpikir.

Durkheim berpendapat kalau kelompok sosial mekanik menjadi ciri masyarakat yang masih sederhana. Interaksi di dalam kelompok mekanik lebih bersifat tradisional dan bergantung pada solidaritas mekanis, yaitu persatuan yang didasarkan pada kesamaan dan ketergantungan terhadap nilai-nilai bersama.

Jadi, pada kelompok sosial satu ini, perbedaan adalah sesuatu yang tidak dibenarkan. Seluruh anggota akan diikat melalui collective conscience, atau kesadaran bersama yang meliputi kepercayaan dan perasaan kelompok yang sifatnya ekstrem, bahkan cenderung memaksa.

Contoh kelompok sosial mekanik, di antaranya komunitas tradisional di daerah terpencil, atau kelompok etnis yang masih sangat menjunjung tinggi nilai-nilai dan tradisi lama.

gambar masyarakat suku dayak

Masyarakat Suku Dayak di Kalimantan yang masih menjalankan adat dan tradisinya. (Sumber: gencil.news)

 

b. Kelompok Sosial Organik

Menurut Durkheim, kelompok sosial organik terbentuk dan mengikat dalam masyarakat yang lebih kompleks. Masyarakat menjadi kompleks karena memiliki pembagian kerja yang lebih detail, namun masih saling bergantung antar bagian yang lain.

Jadi, kelompok sosial organik adalah kelompok yang terbentuk dari spesialisasi dan ketergantungan ekonomi antar anggota. Anggota kelompok ini memiliki peran dan fungsi yang berbeda-beda, dan mereka saling melengkapi untuk mencapai keselarasan dalam masyarakat.

Interaksi dalam kelompok sosial organik lebih didasarkan pada solidaritas organik, yaitu persatuan yang saling ketergantungan dalam memenuhi kebutuhan ekonomi dan sosial.

Contoh kelompok sosial organik, yaitu kelompok masyarakat modern, umumnya di perkotaan, dengan berbagai pekerjaan dan peran yang berbeda.

Baca Juga: 12 Pengertian Kelompok Sosial Menurut Para Ahli

 

2. Jenis Kelompok Sosial Teratur Menurut Charles H. Cooley

Charles Horton Cooley merupakan seorang Sosiolog asal Amerika Serikat. Cooley membagi kelompok sosial ke dalam 2 jenis, yaitu kelompok primer dan kelompok sekunder. Pembagian kelompok sosial ini didasarkan pada makna kelompok bagi para anggotanya.

a. Kelompok Primer (Primary Group)

Kelompok primer adalah kelompok sosial yang berinteraksi secara langsung dan intim. Kelompok sosial ini cukup kecil dan biasanya sering melakukan pertemuan tatap muka secara emosional dalam jangka panjang.

Oleh karena itu, anggota kelompok primer akan memiliki hubungan emosional yang erat dan saling mengenal baik satu sama lain. Interaksi dalam kelompok primer juga sangat berarti bagi anggotanya. Kelompok ini berfungsi untuk memberikan dukungan sosial (support system), menemukan jati diri, dan rasa keanggotaan yang kuat.

Contoh kelompok primer, antara lain keluarga inti, kelompok teman akrab, atau kelompok kecil yang terbentuk di tempat kerja atau sekolah dengan hubungan erat dan saling mengenal.

jenis kelompok sosial menurut cooley - contoh kelompok primer - keluarga

Keluarga bisa saling memberikan dukungan, keamanan, ketentraman, dan kenyamanan. (Sumber: verywellmind.com)

 

b. Kelompok Sekunder (Secondary Group)

Lain halnya dengan kelompok primer, Cooley berpendapat kalau kelompok sekunder dapat menjangkau jumlah anggota yang lebih banyak, dan sifatnya impersonal.

Kelompok sekunder adalah kelompok sosial yang bersifat lebih formal dan resmi, namun interaksi di dalamnya lebih terbatas. Anggota kelompok sekunder memiliki hubungan profesional yang kurang akrab. Tidak ada kesetiaan dan perasaan yang intens satu sama lain.

Kelompok sekunder biasanya terbentuk untuk mencapai tujuan tertentu, atau menjalankan aktivitas tertentu, tanpa melibatkan ikatan emosional yang kuat.

Contoh kelompok sekunder, yaitu para pegawai yang bekerja di sebuah perusahaan besar, orang-orang yang berdiskusi di perkumpulan seminar/webinar, atau angkatan siswa kelas 11 IPS tahun ajaran 2023/2024 di suatu sekolah.

 

3. Jenis Kelompok Sosial Teratur Menurut Ferdinand Tonnies

Ferdinand Tonnies merupakan seorang Sosiolog asal Jerman yang mengidentifikasi 2 jenis kelompok sosial berdasarkan sifat ikatan antar anggota, yaitu Gemeinschaft (Paguyuban) dan Gesellschaft (Patembayan). Berikut penjelasannya:

a. Gemeinschaft (Paguyuban)

Gemeinschaft atau paguyuban adalah kelompok sosial yang didasarkan pada hubungan sosial yang erat dan bersifat informal. Anggota dalam kelompok ini memiliki ikatan batin yang murni, alamiah, dan bisa bertahan lama. Meskipun hubungan antar anggota paguyuban bersifat informal, tapi mereka bisa menjalani kehidupan yang intim.

Tonnies membagi Gemeinschaft menjadi 3 macam, yaitu:

  • Gemeinschaft by blood, yaitu paguyuban yang terbentuk berdasarkan ikatan darah/kekerabatan;
  • Gemeinschaft of place, yaitu paguyuban yang terbentuk berlandaskan kedekatan letak tempat tinggal dan lokasi bekerja;
  • Gemeinschaft of mind, yaitu paguyuban yang terbentuk karena kesamaan keahlian, pandangan, pemikiran, hingga ideologi.

Contoh Gemeinschaft atau paguyuban, antara lain keluarga, paguyuban Rukun Tetannga (RT), suporter sepak bola klub A, komunitas musik indie, dan lain sebagainya.

b. Gesellschaft (Patembayan)

Gesellschaft atau patembayan adalah kelompok sosial yang didasarkan pada hubungan sosial yang singkat dan formal. Sama seperti kelompok sekunder menurut teori Cooley, anggota kelompok ini tidak memiliki ikatan emosional yang kuat karena interaksi mereka terjalin dalam waktu singkat.

Solidaritas dalam kelompok Gesellschaft didasarkan pada tujuan bersama, kepentingan individual, dan pertukaran sosial. Interaksi dalam Gesellschaft juga lebih fokus pada pencapaian tujuan dan kepentingan pribadi.

Contoh Gesellschaft atau patembayan adalah OSIS, kelompok kerja, atau kelompok partai.

 

4. Jenis Kelompok Sosial Teratur Menurut George Simmel

George Simmel merupakan seorang Sosiolog sekaligus Filsuf asal Jerman. Simmel membagi kelompok sosial menjadi beberapa jenis, berdasarkan jumlah anggotanya. Di antaranya, kelompok dua orang, kelompok tiga orang, kelompok besar, superordinate dan subordinate group.

a. Kelompok Dua Orang (Dyad)

Menurut Simmel, kelompok sosial terkecil terdiri dari 2 orang, yang kemudian disebut dengan istilah Dyad. Kelompok ini memungkinkan hubungan di dalamnya sangat intim dan berfokus pada interaksi langsung antar kedua individu. Jika salah satu anggotanya pergi, maka akan langsung mempengaruhi keseluruhan kelompok.

Contoh kelompok dua orang adalah hubungan ikatan suami-istri.

gambar pasangan suami istri - contoh kelompok dua orang - jenis kelompok sosial

Pasangan suami istri termasuk contoh kelompok sosial dua orang. (Sumber: lampungcorner.com)

 

b. Kelompok Tiga Orang (Triad)

Selanjutnya, ada kelompok yang terdiri dari tiga anggota, disebut dengan Triad. Tambahan satu anggota baru bisa mengubah dinamika hubungan menjadi lebih kompleks, namun juga bisa menyebabkan kestabilan.

Simmel mencatat, orang ketiga bisa menjadi mediator ketika 2 anggota lainnya sedang berselisih. Namun, ada kemungkinan penambahan 1 orang ini berpotensi membentuk koalisi melawan 1 orang, memicu konflik kepentingan, atau gangguan keseimbangan lainnya yang dapat terjadi.

c. Kelompok Besar

Kelompok besar adalah kelompok dengan jumlah anggota yang lebih banyak dan memiliki struktur yang lebih formal. Simmel memperhatikan bahwa semakin besar kelompok, akan semakin stabil. Jika ada anggota yang pergi, tidak akan mempengaruhi keberadaan kelompok itu sendiri. Namun, hubungan antar anggotanya menjadi kurang intim.

d. Superordinate dan Subordinate

Nah, pada tingkatan yang lebih luas, kelompok sosial yang memiliki banyak anggota akan cenderung mengembangkan struktur formal, seperti birokrasi. Hal inilah yang memicu timbulnya superordinate dan subordinate group.

Kelompok sosial ini memiliki perbedaan dalam tingkat kekuasaan atau status sosial. Superordinate group adalah kelompok yang memiliki kekuasaan atau status yang lebih tinggi, sementara subordinate group adalah kelompok yang berada di bawah atau lebih rendah dalam hierarki sosial.

Baca Juga: Faktor Pendorong dan Proses Terbentuknya Kelompok Sosial

 

5. Jenis Kelompok Sosial Teratur Menurut Max Weber

Sebagai seorang Sosiolog, Max Weber juga mengemukanan pembagian kelompok sosial menjadi 2 jenis, yaitu kelompok sosial formal dan kelompok sosial informal.

a. Kelompok Sosial Formal

Kelompok sosial formal adalah kelompok yang memiliki struktur dan aturan yang ditetapkan dengan jelas dan tegas. Peraturan ini dengan sengaja diciptakan oleh para anggotanya untuk mengatur hubungan mereka.

Contoh kelompok sosial formal, antara lain organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, organisasi bisnis, dan lain sebagainya.

b. Kelompok Sosial Informal

Kebalikannya, kelompok sosial tidak formal adalah kelompok yang tidak memiliki struktur atau aturan yang jelas. Anggota kelompok ini lebih bebas dan santai untuk berinteraksi. Biasanya, kelompok sosial informal terbentuk berdasarkan minat, hobi, atau kesamaan tertentu.

Contoh kelompok sosial informal, yaitu komunitas atau geng remaja.

 

6. Jenis Kelompok Sosial Teratur Menurut William Graham Sunmer

William Graham Sunmer merupakan Sosiolog Amerika Serikat yang mengidentifikasi pembagian kelompok sosial ke dalam 2 grup, yaitu in-group (kelompok dalam) dan out-group (kelompok luar).

a. In-group (Kelompok Dalam)

In-group atau kelompok dalam, bisa juga disebut dengan we-group atau kelompok kami. Kelompok sosial in-group akan memiliki hubungan antar anggota yang akrab dan adanya faktor simpati satu sama lain. Terdapat kerja sama, persahabatan, dan kedamaian di dalamnya.

b. Out-group (Kelompok Luar)

Sementara itu, out-group atau kelompok luar, bisa juga disebut other-group atau kelompok lain. Kelompok sosial ini memungkinkan antar anggotanya saling mengedepankan sikap antagonis dan antipati. Terdapat kebencian, perselisihan, dan permusuhan di dalamnya.

Contoh out-group atau kelompok luar adalah perselisihan antara warga kampung Melayu dengan warga kampung Duren.

 

7. Jenis Kelompok Sosial Teratur Menurut Robert K. Merton

Robert K. Merton merupakan Sosiolog asal Amerika Serikat. Merton mengemukakan 2 jenis kelompok sosial berdasarkan derajat organisasinya, yaitu membership group (kelompok anggota) dan reference group (kelompok acuan).

a. Membership Group (Kelompok Anggota)

Hubungan antar anggota membership group, tidak terlalu mengikat. Jadi, meskipun secara fisik, anggotanya masuk ke dalam kelompok, mereka bisa tidak selalu berkumpul dengan anggota yang lain.

Contoh membership group, di antaranya kelompok siswa SMA, kelompok mahasiswa Sosiologi, kelompok pekerja buruh, dan lain sebagainya.

b. Reference Group (Kelompok Acuan)

Reference group adalah kelompok sosial yang menjadi acuan atau tolak ukur bagi seseorang atau kelompok untuk membentuk kepribadian dan perilaku.

Contoh reference group adalah kelompok influencer fashion wanita Korea yang menjadi referensi bagi kelompok influencer di Indonesia.

 

8. Jenis Kelompok Sosial Teratur Menurut P.A. Sorokin

Pitirim Alexandrovich Sorokin (P.A. Sorokin) merupakan seorang Sosiolog asal Rusia. Ia mengemukakan pembagian kelompok sosial ke dalam 2 jenis, yaitu kelompok vertikal dan kelompok horizontal.

a. Kelompok Vertikal

Kelompok vertikal adalah kelompok yang anggotanya mencakup orang-orang dari strata atau status yang berbeda. Contoh kelompok vertikal adalah kelompok bangsa. Misalnya, bangsa Indonesia, yang di dalamnya terdapat masyarakat dari segala suku, strata, dan status bermacam-macam.

keragaman suku bangsa di indonesia

Gambaran suku bangsa di Indonesia yang sangat beragam. (Sumber: stark-beer.co.id)

 

b. Kelompok Horizontal

Kelompok horizontal adalah kelompok yang anggotanya memiliki status yang sama. Contoh kelompok horizontal adalah kelompok kelas. Misalnya, kelas 11 IPA yang di dalamnya berisi siswa kelas 11 jurusan IPA.

 

9. Jenis Kelompok Sosial Teratur Menurut F.H. Giddings

Franklin Henry Giddings (F.H. Giddings) adalah seorang Sosiolog asal Amerika Serikat pada awal abad ke-20. Ia membagi kelompok sosial menjadi 4 jenis, yaitu kelompok genetik, kelompok konregasi, kelompok disjungtif, dan kelompok tumpang tindih.

a. Kelompok Genetik (Genetic Group)

Kelompok genetik adalah keluarga dimana seorang anak lahir secara tidak sengaja/tidak sukarela.

b. Kelompok Konregasi (Congregate Group)

Kelompok konregasi adalah kelompok sukarela dimana anggotanya bergabung ke dalam kelompok secara sukarela.

c. Kelompok Disjungtif (Disjunctive Group)

Kelompok disjungtif adalah kelompok yang tidak memungkinkan para anggotanya untuk masuk ke dalam kelompok lain pada saat yang sama. Contohnya mahasiswa dari PTN A tidak bisa menjadi mahasiswa di PTN B di masa angkatan yang sama.

d. Kelompok Tumpang Tindih (Overlapping Group)

Kelompok tumpang tindih adalah kelompok yang memungkinkan anggotanya untuk mengikuti kelompok lain pada saat yang sama. Contohnya anggota kelompok ekskul perpustakaan bisa mengikuti ekskul lain pada saat yang sama.

 

10. Jenis Kelompok Sosial Teratur Menurut George Hasen

George Hasen merupakan seorang Sosiolog asal Jerman yang membagi kelompok sosial menjadi 4 jenis, yaitu kelompok tidak sosial, kelompok pseudo-sosial, kelompok antisosial, dan kelompok pro-sosial.

a. Kelompok Tidak Sosial

Kelompok tidak sosial adalah kelompok yang hidup untuk dirinya sendiri dan tidak ikut berpartisipasi dalam masyarakat yang lebih besar. Namun, apa yang mereka lakukan tidak bertentangan dan mengganggu kelompok besar yang lain.

b. Kelompok Pseudo-Sosial

Kelompok Pseudo-Sosial adalah kelompok yang berpartisipasi dalam kelompok yang lebih besar. Tapi, tujuannya untuk kepentingan dirinya sendiri, bukan untuk kelompok yang lebih besar tersebut.

c. Kelompok Antisosial

Kelompok antisosial adalah kelompok minoritas yang berusaha melawan kelompok lain yang lebih besar (mayoritas).

d. Kelompok Pro-Sosial

Kelompok pro-sosial adalah kelompok yang saling bekerja sama dengan kelompok-kelompok lain yang lebih besar untuk kepentingan masyarakat bersama.

Baca Juga: Perbedaan Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan dalam Kelompok Sosial

 

Kelompok Sosial Tidak Teratur

Kelompok sosial tidak teratur adalah kelompok sosial yang tidak memiliki struktur formal, aturan yang ketat, dan tujuan eksplisit. Kelompok ini cenderung terbentuk secara alami dan spontan berdasarkan minat, kesukaan, atau kepentingan bersama.

Kelompok sosial tidak teratur juga tidak memiliki keterikatan yang mengikat. Anggota dalam kelompok sosial ini memiliki hubungan yang lebih santai dan tidak memiliki peran atau tanggung jawab yang kaku.

Ada 3 jenis kelompok sosial tidak teratur, yaitu kerumunan, massa, dan publik. Berikut penjelasan lengkapnya:

 

1. Kerumunan

Kerumunan adalah sekumpulan orang yang berada di suatu tempat. Di antara mereka, tidak ada hubungan yang tetap. Komunikasi juga berjalan singkat dan spontan. Kerumunan terbagi lagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:

a. Formal Audience: Mempunyai pusat perhatian dan persamaan tujuan yang sifatnya pasif. Contohnya adalah penonton bioskop dan hadirin suatu ceramah.

b. Planned Expressive Group: Kerumunan yang tidak begitu mementingkan pusat perhatian tetapi mempunyai persamaan tujuan dan kepuasan yang dihasilkan. Contohnya adalah orang yang berdansa dan berpesta.

c. Inconvenient Causal Crowds: Kerumunan yang bersifat sangat sementara karena ingin menggunakan fasilitas yang sama. Contohnya adalah orang yang mengantre dan orang yang menunggu kendaraan umum.

d. Panic Causal Crowds: Kerumunan dalam keadaan panik yang sedang berusaha menyelamatkan diri dari bahaya atau keadaan yang bersifat darurat lainnya.

e. Spectator Causal Crowds: Kerumunan yang ingin melihat suatu peristiwa tertentu tanpa direncanakan, seperti orang-orang yang berkerumun di lokasi kecelakaan.

f. Acting Lawless Crowds: Kerumunan yang mempunyai tujuan tertentu dengan menggunakan kekuatan fisik yang berlawanan dengan norma-norma sosial, seperti supporter bola yang sedang melakukan kerusuhan.

g. Immoral Lawless Crowds: Kerumunan yang tindakannya berlawanan dengan norma-norma pergaulan sehari-hari di masyarakat.

 

2. Massa

Massa adalah keseluruhan dari kerumunan sosial. Massa terdiri dari orang-orang anonim dan heterogen. Massa juga tidak ada interaksi, tidak mampu bertindak secara teratur, memiliki sikap yang kurang kritis, dan mudah dipengaruhi oleh aktor di balik massa tersebut.

 

3. Publik

Publik adalah sekumpulan orang yang saling berkumpul, tapi tidak membentuk satu kesatuan. Ciri-ciri publik antara lain adalah interaksi tidak langsung melalui media massa, memiliki perhatian yang sama terhadap suatu isu, dan adanya kecenderungan untuk berfikir rasional.

Klasifikasi Kelompok Sosial Berdasarkan Cara Pembentukannya

Demonstran yang dipimpin oleh seorang penggerak. (Sumber: dictio.id)

Nah, apakah sekarang kamu sudah lebih paham mengenai jenis-jenis kelompok sosial? Ternyata, berdasarkan penjelasan di atas, banyak sekali klasifikasi kelompok sosial yang terbentuk di masyarakat, ya. Kira-kira, kita termasuk ke kelompok mana saja, nih?

Tertarik untuk belajar lebih lanjut mengenai materi kelompok sosial? Yuk, belajar di ruangbelajar bersama teman-temanmu! Download aplikasinya, dan siap-siap buat jadwal belajar supaya belajarmu jadi lebih produktif!

IDN CTA Blog ruangbelajar Ruangguru

Referensi:

Suhardi dan Sri Sunarti. 2009. Sosiologi 2: Untuk SMA/MA Kelas XI Program IPS. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

Budiyono. 2009. Sosiologi 2: Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

Raharjo, Puji. 2009. Sosiologi 2: Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

Waluya, Bagja. Sosiologi 2 Menyelami dan Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI SMA/MA Program IPS. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

Kumar, B. How to Classify Social Group in Sociology [daring]. Tautan: https://www.preservearticles.com/sociology/how-to-classify-social-group-in-sociology/2530 (Diakses pada 1 Agustus 2023)

Idhom, A.M. 2022. Macam-Macam Kelompok Sosial Menurut Para Ahli dan Contohnya [Daring]. Tautan: https://tirto.id/macam-macam-kelompok-sosial-menurut-para-ahli-dan-contohnya-gi4S (Diakses pada 1 Agustus 2023)

 

Sumber Foto:

Demonstran. Tautan: https://www.dictio.id/t/bagaimana-ciri-budaya-politik-indonesia-menurut-affan-gaffar/109864

Contoh kelompok sosial. Sekolah pilot. Tautan: https://ekbis.sindonews.com/berita/1242516/34/budi-karya-siap-fasilitasi-masalah-sekolah-pilot-di-indonesia?showpage=all

https://www.freepik.com/free-vector/library-with-books-shelves-desk-study_7743147.htm#query=library&position=5&from_view=search&track=sph

 

Artikel ini pertama kali ditulis oleh Embun Bening Diniari, dan terakhir diperbarui oleh Hani Ammariah pada 1 Agustus 2023.

Hani Ammariah