#LifeatRuangguru: Iszmi, Kontribusi pada Pendidikan merupakan Hal Membanggakan dalam Hidup

 

Header_-_LifeatRuangguru

Artikel ini menceritakan kontribusi Iszmi terhadap pendidikan di Indonesia melalui Ruangguru. 

Menemukan solusi untuk isu-isu pendidikan di Indonesia yang sangat beragam, tidaklah mudah. Inilah yang menjadi tantangan Iszmi Akbar saat menjalani karier pertamanya sebagai Government Relations Associate di Ruangguru. Namun ia yakin, lewat pekerjaan pertamanya ini bisa mengeksplor bidang pendidikan lebih jauh lagi dan mampu mempelajari banyak hal. Lantas, bagaimana kontribusinya dalam memajukan pendidikan di Indonesia? Yuk, simak ceritanya.

Dengan tim Blog Ruangguru, Iszmi menceritakan pengalaman kerja hari pertamanya di Ruangguru. Saat itu, ia langsung diminta untuk berangkat ke Aceh keesokan harinya untuk mengenalkan Ruangguru di wilayah tersebut. Kaget, sudah pasti. Ia juga mengaku belum siap. Tetapi, berkat perjalanan pertama itu, ia semakin banyak belajar dan setelahnya semakin sering lagi menjadi representasi Ruangguru dengan mengunjungi wilayah lainnya. Bahkan, sampai ke area yang sulit ditempuh seperti Kabupaten Sungai Penuh, Jambi.

Baca juga: #LifeatRuangguru: Indri, Engineer Ruangguru, Akhirnya Terbebas dari Omongan Seksis

Alumni Ilmu Politik, Universitas Brawijaya ini mengaku tertarik terjun ke bidang Government Relations karena merasa sesuai antara job description dengan latar belakang pendidikannya. “Selain karena posisi, aku juga merasa bekerja di isu pendidikan itu bisa sambil melihat dari dekat keberagaman problem maupun inovasi sekolah yang ada di daerah-daerah,” ujarnya. Dengan begitu, ia bisa tahu pada bagian mana yang harus ditingkatkan.

karyawan Ruangguru

Keseharian Iszmi bekerja (Dok. Ruangguru)

“Dengan sensitif pada isu yang terjadi, seorang Government Relations bisa menjadikan fitur Ruangguru sebagai solusi, jadi nggak sembarang menawarkan bentuk kerja sama karena harus sesuai dengan kebutuhan daerah,” ucapnya yang kini telah genap 3 tahun di Ruangguru. Dalam hal ini, ia merasa bahwa kemampuan negotiation skill menjadi hal yang krusial untuk meyakinkan bahwa Ruangguru hadir sebagai alternatif belajar siswa untuk mendapat akses pendidikan yang sama seperti di ibu kota, bukan menggantikan peran pemerintah dan sekolah dalam menyediakan pelayanan pendidikan.

Ruangguru hadir sebagai alternatif belajar siswa untuk mendapat akses pendidikan yang sama seperti di ibu kota, bukan menggantikan peran pemerintah dan sekolah dalam menyediakan pelayanan pendidikan.”

Kini, Iszmi telah berpindah divisi dan meneruskan kariernya menjadi Business Analyst. Tanggung jawabnya menjadi lebih besar. Ia bekerja dengan lebih dari 1500 Field Education Consultant (FEC) di seluruh Indonesia yang bertugas melakukan negosiasi dan mengenalkan Ruangguru ke sekolah. Salah satu pertimbangannya mengemban posisi baru, karena telah terbangun relasi dan kepercayaan pemda yang membuatnya yakin pasti berguna untuk tim barunya, saat mengenalkan Ruangguru ke sekolah.

Tak sampai di situ, ia juga punya tugas besar lainnya untuk menjalin hubungan baik dengan internal team Ruangguru serta mampu menganalisis data dari FEC yang dapat menunjang aktivitas sales and marketing. Perannya sebagai Business Analyst juga dibutuhkan dalam pelaksanaan event, termasuk Ruangguru Champion yang diadakan Agustus lalu dengan melibatkan ratusan sekolah dan tim Field Education Consultant. Ke depannya, pria kelahiran 23 Mei ini menceritakan bahwa timnya juga masih mempunyai PR untuk terus mencari peluang kolaborasi positif antara pihak sekolah dengan Ruangguru. 

Quote_-_Izsmi

Saat ditanya pengalaman yang paling tidak bisa dilupakan, ia mengenang keberhasilannya ketika bisa meyakinkan beberapa pihak pemerintah untuk mempercayakan dan memberi harapan pada Ruangguru agar diberi andil dalam memberi solusi pembelajaran siswa di Indonesia. Dalam pandangannya, bekerja sekaligus berkontribusi untuk dunia pendidikan adalah hal yang paling membanggakan dalam hidup. Ditambah lagi, dunia startup membuatnya merasa bebas untuk menyampaikan aspirasi. “Dengan budaya kerja seperti ini, aku yakin Ruangguru bisa mengembangkan kebutuhan siswa sekalipun yang ada di daerah terpencil. Jadi, tiap siswa cari alternatif belajar, langsung ingat Ruangguru,” pungkasnya.

Nah, kamu tertarik untuk berkontribusi di bidang yang sama seperti cerita Iszmi? Ini saatnya untuk bergabung bersama kami. Klik di sini untuk informasi posisi yang dibutuhkan dan jadilah bagian dari perubahan pendidikan.

Karier Ruangguru

Tiffany Aisyah Septiana