#LifeatRuangguru: Isqim, Sukses Membuat Video Belajar Antibosan dengan Teknik Chunking

Artikel ini berisi pengalaman hidup Isqim, Master Teacher Curriculum di Ruangguru yang merasakan pentingnya pemilahan dan pengelompokan materi sebelum pembuatan video belajar.

Bagi kita yang punya kesulitan dalam menghafal, pelajaran biologi akan hadir seperti ancaman. Seakan-akan, pelajaran biologi adalah momok yang besar dan membuat kepala kita penuh akan istilah asing.

Tapi, hal ini tidak dirasakan oleh Isqim, Master Teacher Curriculum Ruangguru.

Perempuan lulusan ITB ini menganggap biologi bukanlah sesuatu yang harus dihafalkan, tapi merupakan konsep yang harus dipahami.

“Orang mungkin bingung dengan biologi karena tidak tahu cara belajarnya. Sebaiknya, biologi dipelajari dari akarnya terlebih dahulu. Bagian dasarnya. ketika sudah paham, baru perlahan-lahan pelajari bagian yang lebih spesifik.”

DSC03042

Isqim menjelaskan dengan permisalan sistem pencernaan. Beberapa dari kita mungkin akan dipusingkan dengan menghafal nama-nama organ sistem pencernaan, tapi poinnya bukan di situ. Kita bisa tahu tentang sistem pencernaan dengan mengurutkan proses dari ketika makanan masuk ke mulut sampai akhirnya diserap oleh tubuh. Dari situ kita bisa simpulkan kalau belajar dalam biologi itu yang penting konsep dan alurnya, bukan hafalan.

Kesadaran ini yang menjadi acuannya dalam pembuatan video pembelajaran di Ruangguru. Sebagai Master Teacher Curriculum, Isqim ditantang untuk bisa merancang video biologi, tanpa membuat penontonnya menjadi bosan.

“Menurutku, hal paling penting adalah soal chunking,” katanya. “Bagaimana caranya kita bisa mencacah materi menjadi bagian-bagian kecil, dan memilah batasan suatu materi di dalam videonya. Supaya si anak tetap mendapatkan ilmu, tapi tidak merasa berat saat menerimanya.”

Menjadi Master Teacher Curriculum di Ruangguru, membuat Isqim harus kreatif dan teliti dalam mencacah materi. Penggunaan teknik chunking  yang tepat adalah salah satu rahasia mengapa video pembelajaran yang ia buat selalu menarik para siswa berlangganan Ruangguru.

“Anak-anak akhirnya jadi lebih ngerti. Dan ini yang bikin aku senang. Bergabung di Ruangguru membuat aku merasa bermanfaat untuk banyak orang.”

Baca juga: #LifeatRuangguru | Agus, dari Housekeeper, Buruh Pabrik, hingga jadi Master Teacher Kimia Ruangguru

Pentingnya chunking sebenarnya sudah disadari Isqim sebelum ia menjadi Master Teacher di Ruangguru. Sebelumnya, ia memang sempat beberapa kali belajar dari online course. Tetapi, saat itu ia merasa online course ini terlalu “berat” dan cenderung membuat bosan. Setelah melakukan riset, Isqim menyadari bahwa video itu terlalu panjang dan sangat berbobot. Video yang bergizi dan punya banyak informasi memang baik, tapi di sisi lain, kita, sebagai penonton, harus punya fokus yang lebih banyak. Di situlah dilemanya: menelan teralu banyak informasi bisa membuat otak kita jadi mual.

Pengalamannya bekerja di Ruangguru beserta hasil diskusi dengan Master Teacher lain, kini membuatnya menemukan formula yang pas. “Idealnya, satu video pembelajaran maksimal terdiri dari tiga tujuan pembelajaran. Misalnya, ketika membuat video tentang pertumbuhan dan perkembangan. Tujuan pembelajarannya adalah pengertian pertumbuhan, pengertian perkembangan, dan contoh masing-masing dari pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Kalau lebih dari itu, biasanya akan terjadi satu di antara dua hal ini: 1) penonton menjadi bosan dan capek, atau 2) penjelasan pengajar akan terlalu lebar ke mana-mana.”

Selain itu, penggunaan animasi juga sangat membantu siswa dalam memahami pelajaran biologi. Penggunaan efek visual membuat kita bisa langsung membayangkan materi yang dijelaskan. Jadi, kita tidak hanya tahu istilah-istilah asing, seperti yang ditakuti orang terhadap biologi, tapi juga konsep secara keseluruhan.

master teacher ruangguru

Ketika sudah memiliki patokan berupa mapping dan chunking materi yang benar, pengajar jadi punya semacam kompas yang membuatnya tidak tersesat saat menyampaikan materi. Baru, deh, setelah itu, semua dikembalikan ke personality si pengajar. Bagaimana cara mereka membawakan materi, itu urusan yang berbeda.

Karena seenak apapun cara mengajar Master Teacher, tanpa adanya chunking yang benar, tanpa adanya pengetahuan tentang bagian mana materi yang harus dicacah, bagian mana yang harus dibuat video terpisah, pengajar akan kesulitan dan berdampak buruk pada kualitas videonya. Antara pembahasan yang terlalu melebar, atau durasi video yang terlampau panjang.

Nah, kalau menurut kamu bagaimana? Setuju dengan ide di atas atau justru punya strategi lainnya dalam mengajar? Buktikan dong dengan gabung jadi Master Teacher Ruangguru dan jadilah yang berdampak untuk lebih dari 15 juta siswa Indonesia. Cek infonya di bawah ini ya!

Rekrutmen

Kresnoadi