Memahami Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit beserta Contohnya | Kimia Kelas 10

Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Pada artikel ini, kita akan mempelajari mengenai jenis-jenis larutan khususnya larutan elektrolit dan nonelektrolit. Simak artikel ini sampai selesai, yuk kita belajar!

 

Hai, kamu tahu nggak sih, berdasarkan daya hantar listriknya, larutan bisa dibagi menjadi 2 jenis, yakni larutan elektrolit dan non elektrolit. Terus, kamu tahu nggak larutan apa saja yang termasuk larutan elektrolit? Lalu, larutan apa saja yang termasuk larutan non elektrolit? Kalau belum tahu, kita akan bahas di artikel ini. Simak ya!

Sebelumnya, kita membahas lebih lanjut, pastikan dulu untuk memahami mengenai larutan ya. Nah larutan merupakan campuran homogen atau  tercampur baik antara pelarut yang berupa air dan zat terlarutnya.

Kalau bingung, larutan bisa dipahami dari beberapa contohnya. Salah satu larutan misalnya campuran air dengan garam, air dengan gula atau campuran air dengan urea.

Lalu apa yang dimaksud dengan larutan elektrolit dan non elektrolit? Kamu bisa lihat gambar percobaan daya hantar listrik dari beberapa larutan di bawah ini.

 

Percobaan Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

 

Gambar di atas merupakan hasil pengujian daya hantar listrik terhadap beberapa larutan:

Gelas A : Larutan nonelektrolit

Gelas B : Larutan elektrolit lemah

Gelas C : Larutan elektrolit kuat

 

Larutan Elektrolit

Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Ketika dialirkan arus listrik ke dalamnya, larutan ini akan memberikan gejala berupa menyalanya lampu pada alat uji atau timbulnya gelembung gas dalam larutan.

Hasil percobaan ditunjukan oleh gambar (b) dan (c) yang terlihat lampunya menyala dan ada gelembung gas pada larutan. Maka, kedua jenis larutan tersebut dapat kita golongkan sebagai larutan elektrolit, ya!

Larutan elektrolit bisa menghantarkan listrik karena terdapat ion-ion bebas yang berasal dari zat terlarut yang terdisosiasi menjadi ion-ionnya. Gejala pertama dalam menentukan larutan elektrolit yakni berupa menyalanya lampu pada alat uji atau timbulnya gelembung gas dalam larutan.

Sebelum masuk ke bahasan larutan nonelektrolit, kita kenalan dulu sama fitur Bank Soal dari Ruangguru, yuk! Siapa tau kamu lagi bingung cari bahan latihan soal untuk meningkatkan pemahaman kamu, nih! Baca info lebih lanjut dengan klik banner ini!

IDN CTA Blog Banksoal Ruangguru 2022

 

Larutan Nonelektrolit

Selanjutnya, larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik, yang ditunjukan hasil percobaan (a), di mana lampu alat uji mati dan tidak dihasilkan gelembung gas dalam larutan.

Larutan nonelektrolit ini tidak dapat menghantarkan listrik, sebab tidak terdapat ion-ion bebas dalam larutan, karena zat terlarutnya tidak terdisosiasi.

Baca juga: Mempelajari Konsep Reaksi Redoks (Reduksi-Oksidasi)

 

Contoh Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

Kamu bisa mengetahui beberapa contoh larutan elektrolit dan nonelektrolit pada tabel berikut. Check it out!

 

contoh larutan elektrolit dan non elektrolit

 

Kalau dilihat dari hasil pengujian larutan pada tabel di atas, kita bisa simpulkan bahwa larutan yang dapat menghantarkan arus listrik, yaitu larutan amonia, larutan HCl, larutan cuka, air aki, air laut, air kapur, dan larutan H2S. Hal ini karena jenis larutan-larutan tersebut memberikan nyala lampu dan gelembung gas. 

Pada  kondisi selanjutnya, meskipun beberapa larutan tidak membuat lampu menyala namun menghasilkan gelembung gas, maka larutan tersebut tetap tergolong sebagai larutan elektrolit.

Adapun larutan yang tidak menghantarkan arus listrik, yaitu larutan urea, larutan alkohol, dan larutan glukosa. Hal ini karena pada pengujian, jenis larutan-larutan tersebut tidak membuat lampu uji menyala dan tidak menghasilkan gelembung gas pada larutannya.

Sekarang, coba deh perhatikan lagi data larutan yang bersifat elektrolit. Ternyata, ada larutan elektrolit yang memberikan gejala berupa menyalanya lampu pada alat uji dan ada pula yang tidak. Tetapi, semuanya menimbulkan gejala hantaran listrik berupa adanya gelembung gas

Larutan elektrolit yang memberikan gejala berupa lampu menyala dan membentuk gelembung gas disebut elektrolit kuat. Contohnya yaitu HCl, air aki, air laut, dan air kapur.

Adapun elektrolit yang tidak memberikan gejala lampu menyala tetapi menimbulkan gelembung gas termasuk elektrolit lemah. Contohnya yaitu larutan amonia, larutan cuka,dan larutan H2S. 

Jadi, larutan elektrolit kuat adalah larutan yang baik dalam menghantarkan listrik. Hal ini disebabkan karena zat terlarut pada larutan elektrolit kuat terdisosiasi total atau terurai sempurna di dalam air membentuk ion positif (kation) dan ion negatif (anion). 

Sehingga, ketika arus listrik yang merupakan arus elektron dilewatkan ke dalam larutan elektrolit kuat, elektron tersebut dapat dihantarkan melalui ion-ion dalam larutan secara baik. 

Sedangkan larutan elektrolit lemah adalah larutan yang buruk dalam menghantarkan listrik. Hal ini disebabkan karena zat terlarut pada larutan elektrolit lemah terdisosiasi sebagian menjadi ion-ionnya, sehingga hanya sedikit ion yang terbentuk. Akibatnya, elektron menjadi sulit bergerak dan listrik menjadi tidak mengalir dengan baik.

Baca juga: Cara Menentukan Bilangan Oksidasi Beserta Contohnya

Okay, supaya lebih jelas, berikut ini contoh larutan elektrolit dan non elektrolit, secara umum:

 

Contoh Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

 

Gimana, sekarang udah mulai paham kan? Nah, kamu juga bisa lho belajar lebih banyak lagi bareng tutor yang berpengalaman dan tentunya menyenangkan. Caranya, kamu tinggal download aplikasi Ruangguru, terus langganan deh, di ruangbelajar!

IDN CTA Blog Banksoal Ruangguru 2022

Artikel ini telah diperbarui pada 12 Januari 2022.

Kenya Swawikanti