Mengenal Teknologi Sistem Gerak | Biologi Kelas 11

Mengenal Teknologi Sistem Gerak

Squad, siapa di antara kalian yang suka bergerak ke sana ke mari? Biasanya, kamu yang senang bergerak pasti aktif berkegiatan, ya. Kalian pernah membayangkan nggak sih, apa jadinya kalau sistem gerak kalian mengalami gangguan? Pasti kalian sedih dan aktivitas sehari-hari jadi terganggu, ya. Tahukah kamu, sekarang sudah banyak sekali teknologi yang bisa menanggulangi gangguan pada sistem gerak. Kita bahas satu persatu, yuk! 

Sebelum kita mulai membahas jenis-jenis teknologi sistem gerak, kita akan membahasnya berdasarkan klasifikasi gangguannya, ya. Oleh karena itu, kita akan bahas mulai dari teknologi penyembuhan patah tulang, penyembuhan kanker dan tumor tulang, dan gangguan-gangguan sistem gerak lainnya.

Penyembuhan Patah Tulang

Siapa yang pernah merasakan patah tulang? Biasanya, patah tulang bisa terjadi karena kecelakaan, baik kecelakaan besar maupun kecelakaan kecil. Ada 3 jenis metode yang bisa digunakan untuk proses penyembuhan patah tulang, lho. Metode yang pertama adalah pemasangan gips. Pemasangan gips adalah pemasangan bahan kapur di sekitar tulang yang patah untuk membantu tulangmu tersangga dengan baik sampai sembuh kembali. Selain pemasangan gips, ada juga yang namanya pembidaian, yaitu menempatkan benda keras di sekeliling tulang yang patah. Pembidaian bertujuan untuk menjaga agar tulang yang patah tidak bergerak. Untuk mengobati tulang yang patah juga bisa dilakukan dengan cara pembedahan internal, yaitu pembedahan untuk menempatkan logam pada tulang yang patah. 

Penyembuhan Kanker dan Tumor Tulang

Seperti jenis kanker lainnya, penyembuhan kanker tulang juga bisa dilakukan dengan cara kemoterapi. Kemoterapi pada dasarnya merupakan penggunaan obat yang kuat untuk membunuh sel-sel kanker. Selain dengan kemoterapi, bisa juga dilakukan dengan radioterapi. Apa bedanya radioterapi dengan kemoterapi? Radioterapi dilakukan dengan menggunakan sinar radioaktif, misalnya sinar X atau sinar gamma. Jangan tertukar, ya!

Pengobatan Gangguan Sistem Gerak Lainnya

Squad, masih banyak lho jenis teknologi sistem gerak lainnya. Misalnya penggantian sendi yang merupakan pembedahan untuk mengganti sendi rusak dengan logam. Ada juga yang namanya transplantasi sumsum, nih. Transplantasi sumsum adalah proses transfer sumsum merah dari donor ke resipen. 

Eh, kamu pernah nonton film Captain America: Winter Soldier? Tentu kamu tahu tokoh yang bernama Bucky, kan? Kamu tahu nggak, sih, tangannya Bucky itu tangan bionik, lho! Tangan bionik ini termasuk ke dalam teknologi sistem gerak. Fungsi tangan bionik antara lain untuk menggantikan tangan asli yang sudah tidak mampu lagi berfungsi baik, misalnya karena harus diamputasi. 

Mengenal Teknologi Sistem Gerak

Itu tuh, tangan bioniknya Bucky! (Sumber: deviantart.com)

Selain teknologi di atas, kamu pasti familiar dengan teknologi yang satu ini. Yap, kursi roda! Untuk mereka yang sudah mengalami kesulitan berjalan atau sudah tidak bisa berjalan sama sekali, kursi roda bisa membantu mereka untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Bahkan sudah ada kursi roda yang bisa bergerak otomatis tanpa harus membutuhkan bantuan orang lain untuk mendorongnya. Teknologi sistem gerak yang terakhir adalah Viskosuplementasi atau penyuntikkan asam hialuronat ke celah sendi. Ada yang sudah pernah melihat praktiknya secara langsung? 

Ternyata banyak juga, ya teknologi sistem gerak yang bisa dimanfaatkan untuk memulihkan gangguan alat gerak. Meskipun demikian, jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan supaya tetap bisa beraktivitas, ya! Kamu mau belajar lebih lanjut tentang ini? Kuy, nonton video belajar offline di Ruangguru On-The-Go! 

ruangguru-on-the-go

 

Referensi:

Irnaningtyas, Istiadi Y. (2016). Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Kurikulum 2013 yang Disempurnakan Edisi Revisi. Erlangga: Jakarta.

 

Sumber foto:

Foto ‘Tangan Bionik Bucky’ [daring] Tautan: https://www.deviantart.com/steveaustin525/art/Captain-America-Winter-Soldier-Bucky-Barnes-Leathe-596153775

 

Artikel ini diperbarui pada 15 Desember 2020.

Embun Bening Diniari