Konsep Hukum Gerak Newton & Contoh Penerapannya | Fisika Kelas 10

Hukum Gerak Newton

Kamu pernah mendengar tentang hukum gerak newton? Yuk, kita pelajari konsep hukum gerak newton melalui artikel berikut, mulai dari Hukum I Newton, Hukum II Newton, hingga Hukum III Newton.

 

Halo, teman-teman! Aku punya percobaan fisika yang seru, nih! Coba kamu dorong dinding rumahmu sekuat-kuatnya! Apa yang terjadi? Dindingnya nggak bergerak, tapi kamu bisa merasakan kalau dinding tersebut seperti memberikan “balasan” kepada kamu dengan kekuatan yang sama besar, bukan?

Masih nggak percaya? Sekarang kita coba dorong dindingnya lagi, tapi kali ini kamu pakai sepatu roda, deh! Saat mendorong dinding menggunakan sepatu roda, kamu malah terdorong ke arah sebaliknya, bukan?

 

hukum 3 newton

Kok bisa gitu, ya? (emaze.com)

 

Hal tersebut bisa terjadi akibat adanya Hukum Newton, tepatnya Hukum III Newton. Nah, di artikel kali ini kita bakal belajar tentang konsep Hukum Gerak Newton, nih! Hukum Newton itu ada dua macam ya, Hukum Gerak Newton dan Hukum Gravitasi Newton. Kali ini, kita akan fokus ke pembahasan Hukum Gerak Newton.

Nah, Hukum Newton sendiri terdiri atas 3 bagian, yakni Hukum I Newton, Hukum II Newton, dan Hukum III Newton. Kita bahas satu per satu mulai dari Hukum I Newton dulu, ya!

 

Hukum I Newton

Hukum I Newton berbunyi:

“Saat suatu benda sedang diam, maka benda akan tetap diam dan benda yang sedang bergerak lurus beraturan akan terus bergerak lurus beraturan, jika resultan gaya yang bekerja sama dengan nol.”

 

Hukum I Newton

 

Contoh Penerapan Hukum I Newton

Contoh penerapan Hukum I Newton dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika kita menarik kertas yang di atasnya terdapat uang logam dengan sangat cepat. Uang logam tersebut tidak akan ikut tertarik bersama kertas, melainkan akan tetap berada pada tempatnya semula. Sesuai dengan bunyi Hukum I Newton yakni benda yang sedang diam akan tetap diam jika resultan gaya yang bekerja sama dengan nol.

Contoh lainnya adalah ketika kita sedang naik mobil yang melaju dengan kecepatan konstan. Ketika mobil tersebut mengerem mendadak, maka tubuh kita akan terdorong ke depan secara otomatis. Hal ini sesuai dengan bunyi Hukum I Newton yaitu benda yang sedang bergerak lurus beraturan akan terus bergerak lurus beraturan, jika resultan gaya yang bekerja sama dengan nol.

Sudah paham, kan? Sekarang lanjut ke Hukum II Newton, yuk!

 

Hukum II Newton

Hukum II Newton berbicara mengenai hubungan antara gaya konstan benda terhadap percepatan yang timbul pada benda tersebut, serta hubungan antara massa benda terhadap percepatan yang ada akibat gaya konstan benda.

Hukum II Newton berbunyi:

“Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sebanding dengan resultan gayanya dan berbanding terbalik dengan massa bendanya.”

 

Hukum II Newton

 

Dari bunyi Hukum II Newton dan persamaan di atas, kita tahu bahwa percepatan berbanding lurus dengan gaya yang bekerja pada benda dan berbanding terbalik dengan massa bendanya. Artinya, semakin besar gaya yang diberikan pada suatu benda, maka percepatan benda juga semakin besar. Sebaliknya, semakin besar massa benda, maka percepatan benda akan semakin kecil.

Baca juga: Gerak Melingkar Beraturan (GMB): Besaran, Rumus, dan Contoh Soal

 

Contoh Penerapan Hukum II Newton

Contoh penerapan Hukum II Newton adalah ketika kita mendorong mobil mainan. Jika kita mendorong mobil mainan tersebut dengan semakin kuat, maka akan semakin cepat pula mobil mainan itu bergerak. Hal ini sesuai dengan pernyataan Hukum II Newton bahwa semakin besar gaya yang diberikan pada benda, maka semakin besar pula percepatan benda.

Tapi, ketika kita memberi beban di atas mobil mainan tersebut, lalu kita dorong dengan kekuatan yang sama dengan sebelum diberi beban, maka gerak mobil mainan tersebut nggak akan secepat tadi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Hukum II Newton bahwa semakin besar massa benda, maka semakin kecil percepatan benda. Jadi, kalau massa bendanya lebih besar, maka gaya yang diberikan pada benda juga harus lebih besar.

Sekarang, lanjut yuk, ke Hukum III Newton!

 

Hukum III Newton

Hukum III Newton berkaitan dengan gaya aksi reaksi. Apa itu gaya aksi reaksi? Gaya aksi reaksi maksudnya adalah ketika suatu benda diberikan gaya aksi, maka benda tersebut akan memberikan gaya reaksi, yakni gaya yang sama besar, tapi arahnya berlawanan.

Hal tersebut sesuai dengan Hukum III Newton yang berbunyi:

“Jika benda A mengerjakan gaya pada benda B, maka benda B akan mengerjakan gaya pada benda A yang besarnya sama, namun dengan arah yang berlawanan.”

 

Hukum III Newton

 

Contoh Penerapan Hukum III Newton

Contoh penerapan Hukum III Newton adalah yang tadi sudah kita bahas di awal, yaitu ketika kita memukul atau mendorong dinding. Saat memukul atau mendorong dinding, kita bisa merasakan tekanan yang sama besarnya dengan kekuatan yang kita berikan ke arah dinding tersebut. Nah, kekuatan yang kita berikan ke dinding tersebut adalah gaya aksi, sementara kekuatan yang bisa kita rasakan dari dinding tersebut adalah gaya reaksi.

Selain itu, contoh penerapan lainnya adalah roket air. Roket air dapat meluncur ke atas karena adanya gaya dorong air ke bawah. Nah, gaya dorong ke bawah ini adalah gaya aksi. Lalu, sebagai akibatnya, lantai memberikan gaya dorong yang sama besar ke arah berlawanan dengan arah gaya aksi tadi, yaitu ke arah atas. Nah, gaya dorong lantai ke atas inilah yang disebut sebagai gaya reaksi.

Baca juga: Rumus-Rumus Gerak Parabola beserta Contoh Soal

Nah, itu tadi penjelasan tentang konsep Hukum Gerak Newton beserta contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari Hukum I Newton, Hukum II Newton, sampai Hukum III Newton. Kamu sudah paham dengan konsep hukum Newton, kan? Kalau kamu mau lebih paham lagi tentang hukum Newton, yuk belajar dengan ditemani video-video animasi seru di ruangbelajar!

IDN CTA Blog ruangbelajar for desktop Ruangguru

 

Sumber Gambar:

GIF ‘Penerapan Hukum 3 Newton’ [Daring]. Tautan:https://ik.imagekit.io/smdxc0e2g3/userscontent2-endpoint/images/2e1f3fe5-a3a9-400b-a29e-914bc72e425b/526b7595981d660a41e6ff2a6450758d.gif?tr=w-280,rt-0 (Diakses: 19 Januari 2022)

 

Artikel ini telah diperbarui pada 25 Juli 2022.

Kenya Swawikanti