Organisasi Militer Jepang yang didirikan di Indonesia | Sejarah Kelas 11

 Sejarah Kelas 11: Organisasi Militer Jepang yang didirikan di Indonesia

Halo, RG Squad! Kalian tahu nggak berapa lama Jepang menjajah Indonesia? Yup, bener banget, selamat kurang lebih 3,5 tahun. Meskipun jauh lebih cepat dibandingkan dengan Belanda, namun penjajahan Jepang terkenal jauh lebih kejam. Nah, ternyata selama penjajahan, terdapat beberapa organisasi militer Jepang lho di Indonesia. Apa saja ya? Yuk, baca penjelasan di bawah ini.

Organisasi Militer Jepang yang pertama adalah Heiho (Pembantu Prajurit Jepang)

Heiho adalah pasukan bentukan tentara Jepang yang berkedudukan di Indonesia atas instruksi Bagian Angkatan Darat Markas Besar Umum Kekaisaran Jepang. Pasukan Heiho terdiri dari bangsa Indonesia dan dibentuk pada 2 September 1942. Kemudian pada 22 April 1943, tentara Jepang mulai melakukan perekrutan. Rata-rata anggota Heiho adalah para pemuda usia 18-25 tahun. Mereka direkrut sebagai pembantu prajurit Jepang.

tugas pasukan heiho

Organisasi militer yang kedua adalah Pembela Tanah Air (Peta)

PETA atau Tentara Sukarela Pembela Tanah Air, merupakan kesatuan militer yang dibuat Jepang di Indonesia pada masa pendudukan Jepang. Pemimpin dari organisasi PETA adalah bangsa Indonesia yang mendapatkan latihan kemiliteran.

PETA sendiri dibentuk pada tanggal 3 Oktober 1943 berdasarkan maklumat Osamu Seirei No 44 yang diumumkan oleh Panglima Tentara ke-16, Letnan Jenderal Kumakichi Harada sebagai Tentara Sukarela. Pembentukan PETA diawali oleh surat Raden Gatot Mangkupraja kepada Gunseiken (kepala pemerintahan militer Jepang) pada bulan September 1943.

Tokoh Indonesia Lulusan PETA

  1. Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman (Panglima APRI)
  2. Jenderal Besar Soeharto (Mantan Presiden RI ke-2)
  3. Jenderal (Anumerta) Ahmad Yani (Mantan Menteri/Panglima Angkatan Darat)
  4. Soepriyadi (Mantan Menhankam Kabinet I in absentia)
  5. Jenderal TNI Basuki Rahmat (Mantan Mendagri)
  6. Letnan Jenderal TNI Sarwo Edhie Wibowo
  7. Jenderal TNI Soemitro (Mantan Pangkopkamtib)

Selain organisasi militer, Jepang juga mendirikan organisasi-organisasi semi militer di Indonesia, antara lain:

1. Seinendan (Barisan Pemuda)

Organisasi Seinendan ini berdiri tanggal 9 Maret 1943. Anggotanya para pemuda berumur 14-22 tahun. Tujuannya mendidik dan melatih para pemuda agar dapat mempertahankan tanah air Indonesia.

2. Keibodan (Barisan Pembantu Polisi)

Keibodan dibentuk tanggal 29 April 1943. Anggotanya berumur 23-25 tahun. Tujuannya untuk membantu tugas-tugas kepolisian.

3. Fujinkai (Himpunan Wanita)

Organisasi ini dibentuk bulan Agustus 1943. Anggotanya para wanita berumur 15 tahun ke atas.

4. Jawa Hokokai (Perhimpunan Kebaktian Rakyat Jawa)

Jawa Hokokai dibentuk tahun 1944. Tujuannya untuk mengarahkan rakyat agar berbakti sepenuhnya kepada Jepang demi tercapainya kemenangan dalam Perang Asia Timur Raya. Anggotanya minimal berumur 14 tahun. Tugasnya adalah mengumpulkan pajak, upeti, dan hasil pertanian.

5. Syuisintai (Barisan Pelopor)

Organisasi ini dibentuk tanggal 14 September 1944 dan diresmikan tanggal 25 September 1944. Tujuannya untuk meningkatkan kesiapsiagaan rakyat. Tokoh yang menjadi anggota Syuisintai adalah Bung Karno, Otto Iskandardinata, dan R.P. Suroso.

Nah itu dia macam-macam organisasi militer dan semi militer yang didirikan Jepang di Indonesia. Bagaimana? Sudah tahu ‘kan sekarang?

Kalau kamu punya PR yang sulit dijawab, lihat saja materinya melalui video belajar beranimasi dan rangkuman infografis di ruangbelajar.

IDN CTA Blog ruangbelajar Ruangguru

Referensi:

AM, Sardiman. (2017) Sejarah Indonesia Kelas XI Semester 2. Jakarta: Kemendikbud RI.

Artikel terakhir diperbarui pada 26 Oktober 2020.

Tedy Rizkha Heryansyah