Perbedaan Buku Fiksi & Nonfiksi: Pengertian, Ciri, Jenis, Contoh | Bahasa Indonesia Kelas 12

Perbedaan Buku Fiksi dan Nonfiksi | Bahasa Indonesia Kelas 12

Di artikel Bahasa Indonesia kelas 12 kali ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai perbedaan buku fiksi dan nonfiksi, berdasarkan pengertian, ciri-ciri, jenis, dan contohnya. Yuk kita belajar hari ini!

 

Hai guys, siapa nih yang hobi baca buku? Nah, kalian sudah tahu belum kalau buku ada banyak genre-nya lho! Kalau kalian sendiri,  penggemar buku genre apa nih? Novel, cerpen, biografi, dongeng, atau esai?

Tahukah kamu, buku memiliki dua genre yakni, buku fiksi dan buku nonfiksi. Sudah pada tahu belum apa perbedaan dari dua jenis buku tersebut? Kalau masih ragu, kita coba bahas secara lengkap di artikel ini, ya!

Sebelum kita masuk pembahasan tentang perbedaan buku fiksi dan nonfiksi, mari kita bahas satu persatu pengertian buku fiksi maupun nonfiksi.

 

Pengertian Buku Fiksi

Mari kita bahas jenis buku yang pertama, yakni buku fiksi. Pada genre fiksi, contoh buku fiksi adalah buku-buku yang umumnya bisa kalian temukan, yakni sejenis novel atau kumpulan cerpen.

Buku fiksi adalah buku yang berisi cerita rekaan, khayalan, atau tidak berdasarkan kenyataan. Dalam buku fiksi,  ide ceritanya berasal dari khayalan atau imajinasi penulis. Buku fiksi menggunakan  bahasa kiasan atau tidak bermakna sebenarnya (konotatif). Tujuannya mengajak pembaca agar seolah-olah masuk ke dalam cerita.

Oleh karena itu, penulis buku fiksi harus mampu menjelaskannya dengan baik, sehingga pembaca bisa tertarik dan seakan terbawa alur cerita. Dalam menulis cerita fiksi memang dibutuhkan pengetahuan yang luas dan daya imajinasi yang bebas.

Baca Juga: Apa Itu Kalimat Efektif? Berikut Pengertian, Ciri, Syarat & Contohnya

 

Ciri-Ciri Buku Fiksi

Ciri khas utama dari buku fiksi, yakni kejadiannya merupakan bukan kisah nyata, melainkan hanya karangan fiktif.  Sang penulis harus mampu menciptakan alur cerita yang sangat menarik. Alur cerita yang menarik itu ditulis berdasarkan kejadian yang tidak lazim atau terjadi di kehidupan nyata.

Selain itu, terdapat ciri-ciri buku fiksi lainnya. Di antaranya sebagai berikut:

 

1. Imajinatif

Buku fiksi bersifat imajinatif dan ditulis berdasarkan rekaan dari penulis.

 

2. Kebenaran yang relatif

Karena buku ini ditulis secara imajinatif, maka unsur benar atau salah dari buku fiksi cenderung relatif tergantung penilaian pembaca.

 

3. Bahasa konotatif

Dalam karangan fiksi, bahasa konotatif sangat sering digunakan oleh penulis buku fiksi. Hal ini untuk menambah imajinasi pembaca dan membuat tulisan terkesan hidup.

 

4. Tanpa sistem yang baku

Jika kamu ingin bebas berekspresi dalam menulis, tulislah karangan fiksi. Buku fiksi tidak memiliki aturan yang rigid atau baku. Diksi dan gaya penulisan relatif lebih bebas.

 

Contoh Buku Fiksi berdasarkan Jenisnya

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya kalau contoh buku-buku fiksi bergenre novel dan cerpen. Tapi, nggak cuma itu loh, guys. Ada beberapa jenis buku fiksi yang lain, di antaranya:

 

1. Cerita pendek (cerpen)

Cerpen atau cerita pendek adalah salah satu jenis prosa yang isi ceritanya bukan berasal dari kejadian nyata (fiksi). Contoh buku fiksi berjenis cerpen, antara lain Robohnya Surau Kami karya A.A. Navis, Nadira dan Malam Terakhir karya Leila S. Chudori, Corat-Coret Di Toiletkarya Eka Kurniawan, Tikus dan Manusia karya Jacob Sumardjo, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Kumpulan Contoh Cerpen Singkat & Menarik beserta Strukturnya

 

2. Novel

Novel juga merupakan karangan prosa yang berisi cerita kehidupan tokoh bergenre fiksi, namun memiliki alur yang lebih kompleks dibandingkan cerpen. Contoh buku fiksi pada kategori novel, yaitu Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin karya Tere Liye, Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer, Laskar Pelangi karya Andrea Hirata, Laut Bercerita karya Leila S. Chudori, dan masih banyak lagi.

 

3. Komik

Nah, kamu suka baca komik? Komik adalah cerita bergambar dalam susunan panel-panel yang berdekatan secara berurut. Contoh buku fiksi berbentuk komik, di antaranya One Piece, Naruto Shippuden, Bleach, Detective Conan, Crayon Shinchan, dan lain sebagainya.

 

4. Cerita bergambar (cergam)

Seperti namanya, cerita bergambar adalah cerita yang dilengkapi dengan gambar-gambar. Jadi, kalau cergam, isinya masih berupa cerita (teks), sedangkan komik lebih ke kumpulan gambar-gambar yang berisi cerita. Contoh buku fiksi berbentuk cergam, antara lain Kampungan Romansa, Si Cacing dan Cerita Kesayangannya, cerita bergambar dari majalah anak, dan lain sebagainya.

erik-mclean-gambar komik-contoh buku fiksi

Cung hand yang suka ngoleksi komik! (Sumber: Unsplash.com)

 

Pengertian Buku Nonfiksi

Mana yang benar secara penulisan? Buku non fiksi, atau buku nonfiksi? Menurut KBBI, penulisan yang benar adalah buku nonfiksi ya guys, disambung!

Berkebalikan dari buku fiksi, buku nonfiksi adalah karangan yang dibuat berdasarkan kejadian nyata, atau disusun berdasarkan fakta. Contoh buku nonfiksi yang umumnya kita ketahui, yakni esai, jurnal, karangan ilmiah atau biografi.

Buku nonfiksi bertujuan untuk memberikan informasi kepada pembaca. Dari segi persiapan menulis buku nonfiksi, penulis juga harus mempersiapkan data atau melakukan kajian fakta dan riset ilmiah terlebih dahulu. Agar karangan nonfiksi dapat bersifat objektif, dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.

Baca Juga: Membahas Kritik Sastra dan Esai: Pengertian, Ciri-Ciri, Struktur & Contohnya

 

Ciri-Ciri Buku Nonfiksi

Untuk membedakan antara buku fiksi dan nonfiksi, kamu bisa perhatikan ciri-ciri buku nonfiksi berikut ini, ya!

 

1. Menggunakan bahasa formal

Buku nonfiksi merupakan buku yang berisi kejadian sebenarnya dan bersifat informatif. Karena informatif, buku nonfiksi harus menggunakan bahasa formal, agar dapat diterima oleh pembaca dari kalangan yang berbeda-beda.

 

2. Ditulis berdasarkan fakta

Buku nonfiksi ditulis dengan fakta sesuai kejadian yang ada. Dalam buku nonfiksi, penulis membutuhkan pengamatan dan data sebagai bahan penulisan, sehingga isi buku ini dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu melibatkan kajian ilmiah dan riset yang memadai. Jadi, informasi dapat bersifat objektif dan sesuai apa adanya.

 

3. Bahasa denotatif

Buku nonfiksi menggunakan bahasa denotatif atau bermakna  sebenarnya. Ide-ide ditulis secara gamblang tanpa menggunakan bahasa kiasan. Jadi pembaca dapat langsung memahami maksud dari isi buku. Oleh karena itu, buku nonfiksi sering dijadikan sumber informasi oleh para pembaca.

 

4. Memberikan ide baru

Buku nonfiksi ditulis dengan tujuan utama untuk memberi ide baru atau pengembangan dan menyempurnakan ide sebelumnya. Penulis buku nonfiksi juga tidak diwajibkan harus memiliki imajinasi yang kuat dalam menulis. Namun, akan  jauh lebih baik, bila topik dalam karangan nonfiksi, ditulis oleh penulis yang ahli dalam bidang tersebut.

Baca Juga: Yuk, Pahami Pengertian Artikel, Ciri-Ciri, Struktur & Jenisnya!

 

Contoh Buku Nonfiksi berdasarkan Jenisnya

Buku nonfiksi dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu buku nonfiksi murni dan buku nonfiksi kreatif. Nah, apa sih perbedaannya?

 

1. Buku nonfiksi murni

Buku nonfiksi murni adalah buku yang berisi tentang pengembangan berdasarkan data-data yang otentik atau pasti. Contoh buku nonfiksi murni di antaranya skripsi, karya ilmiah, laporan, makalah, tesis, desertasi, dan artikel.

 

2. Buku nonfiksi kreatif

Sementara itu, buku nonfiksi kreatif didapatkan dari data-data otentik yang kemudian dikembangkan berdasarkan imajinasi penulisnya. Contoh buku nonfiksi kreatif antara lain puisi dan prosa.

Contoh Buku Fiksi dan Contoh Buku Nonfiksi

Baca Juga: Kumpulan Contoh Puisi berdasarkan Jenis-Jenisnya

 

Perbedaan Buku Fiksi dan Nonfiksi

Persamaan buku fiksi dan nonfiksi, yaitu kedua buku sama-sama ditulis untuk menanmbah ilmu pengetahuan bagi pembaca. Namun, dilihat dari pengertian, ciri-ciri, jenis, dan unsur pembentuknya, keduanya punya perbedaan yang spesifik, loh. Perbedaan antara buku fiksi dan nonfiksi bisa disimpulkan berdasarkan pengertian dan cirinya, yakni sebagai berikut:

Perbedaan Buku dan Nonfiksi

 

Baca Juga:  Cara Membuat Laporan Hasil Diskusi dari Buku Fiksi dan Nonfiksi

Sangat jelas bukan perbedaan antara buku fiksi dan buku nonfiksi? Meskipun cerita novel, cerpen, dan dongeng merupakan cerita fiksi, namun penulis seringkali mengadopsi peristiwa-peristiwa dan fakta-fakta tertentu.

Hanya saja, tokoh dan alur ceritanya dibuat lebih menarik agar pembaca bisa terbawa pada alur ceritanya. Setelah kalian mengetahui perbedaannya, yuk, sekarang kita lihat macam-macam nilai pada buku fiksi dan nonfiksi.

Nah, mudah bukan memahami keduanya? Ingin tahu lebih dalam tentang buku fiksi dan buku nonfiksi? Ayo segera belajar bareng tutor yang handal di Ruangguru Privat Bahasa Indonesia!

CTA Ruangguru Privat

Referensi:

Darmawati, Uti dan Y. Budiarti. 2014. Bahasa Indonesia untuk SMK/MAK Muatan Nasional. Jakarta: Intan Pariwara

Nonfiksi,KBBI [Daring] Tautan: https://kbbi.web.id/nonfiksi

Sumber Gambar:

Foto ‘Comic’. Fotografer: Eric Mclean [Daring]. Tautan: https://unsplash.com/photos/8SeJUmfahu0 (Diakses pada 4 Oktober 2022)

 

Artikel ini diperbarui oleh Hani Ammariah pada 4 Maret 2024.

Leo Bisma