Peristiwa Kontemporer Dunia: Runtuhnya Tembok Berlin | Sejarah Kelas 12

sejarah kelas 12 sma

Siapa di antara Squad yang dukung Jerman di Piala Dunia? Tim nasional Jerman ini hebat lho, Squad. Mereka sudah pernah empat kali memenangi Piala Dunia. Buat memenangkan ajang itu, tentunya butuh usaha dan kegigihan. Nah, kegigihan Tim Nasional Jerman ini tidak lepas dari kisah Jerman di masa lalu yang tentunya menarik untuk diikuti. Salah satu peristiwa Bangsa Jerman yang melekat adalah runtuhnya Tembok Berlin. Kok bisa runtuh, ya? Coba cari tahu sejarah lengkapnya di bawah ini, ya, Squad!

Pasca perpecahan Uni Soviet, banyak negara di Eropa Timur yang meninggalkan ideologi komunis. Begitu pula Jerman yang menurut Perjanjian Postdam (1945) wilayahnya dibagi menjadi empat wilayah pendudukan, yaitu wilayah milik Amerika Serikat, Prancis, Inggris, dan Uni Soviet. Dalam perkembangannya, wilayah Amerika Serikat, Prancis, dan Inggris menjadi satu wilayah pada 1949, sedangkan wilayah milik Uni Soviet (USSR) tidak ikut bergabung. Akibatnya, wilayah Jerman kemudian dipecah menjadi dua bagian, yaitu Jerman Timur dan Jerman Barat. Jerman Timur yang “dimiliki” oleh Uni Soviet berhaluan komunis, sedangkan Jerman Barat berhaluan liberal-kapitalis.

Peta wilayah Jerman yang terbagi empat

Pembagian wilayah Jerman menjadi empat bagian. (Sumber: timetoast.com).

 

Baca juga: Peristiwa Kontemporer Dunia: Perpecahan USSR

 

Pemecahan wilayah tersebut semakin jelas saat dibangunnya Tembok Berlin pada 13 Agustus 1961. Tembok Berlin adalah simbol terjadinya Perang Dingin di Jerman karena perbedaan ideologi tersebut. Dampak dari adanya Tembok Berlin yang paling dirasakan adalah larangan berkunjung di antara dua negara tersebut. Pemerintah Jerman Timur melarang warganya untuk migrasi ke Jerman Barat, begitu juga pemerintah Jerman Barat melarang warganya pindah ke Jerman Timur.

Tembok Berlin tahun 1961 memisahkan Jerman Barat dan Jerman Timur

Tembok Berlin yang memisahkan Jerman Barat dan Jerman Timur tahun 1961. (Sumber: news.usc.edu)

 

Ketegangan ini mulai reda saat pemimpin Jerman Timur, Willi Stoph, melakukan kunjungan politik pertama tahun 1969, yang berdampak cukup baik bagi hubungan kedua negara. Tahun 1972, ditandatangani perjanjian kerja sama ekonomi, politik, dan kebudayaan, walaupun penduduk kedua negara masih belum bisa untuk saling berkunjung.

Pada tahun 1981, kanselir Jerman Barat, Helmut Schidmit, melakukan kunjungan balasan dan menandakan perbaikan hubungan kedua negara Jerman ini. Lagi-lagi, perjanjian tidak menjamin kebebasan warganya. Meski pelarangan migrasi masih berlaku, kenyataannya ada sekitar 35.000 warga Jerman Timur yang menjadi imigran gelap di Jerman Barat.

Menjelang tahun 1990-an, keadaan politik mulai tidak stabil, serta Jerman Timur dilanda isu tentang keterbukaan dan restrukturisasi ekonomi. Hal itu dipicu kemerosotan ekonomi Jerman Timur dan daya tarik perkembangan pesat ekonomi Jerman Barat. Dampaknya adalah menimbulkan gerakan warga untuk menyatukan kembali Jerman Timur dengan Jerman Barat.

 

Sejarah Tembok Berlin

Gerakan penyatuan Jerman Barat dan Jerman Timur mulai tampak sejak 4 November 1989, saat lebih dari 500.000 warga Jerman Timur berdemonstrasi di Berlin Timur. Peristiwa ini disusul dengan bubarnya Kabinet Jerman Timur dan Politbiro Partai Komunis sebagai lembaga tertinggi di Jerman Timur. Setelah itu, warga Jerman bergabung untuk meruntuhkan Tembok Berlin pada 9 November 1989. Warga Jerman merasa bahwa keduanya berasal dari akar yang sama, sehingga tidak perlu dibeda-bedakan. Pasca runtuhnya Tembok Berlin, banyak warga Jerman Timur yang datang ke Jerman Barat.

Suasana ketika warga Jerman berusaha merobohkan Tembok Berlin

Peristiwa runtuhnya Tembok Berlin yang memisahkan Jerman Barat dan Jerman Timur. (Sumber: commons.wikimedia.org).

Walaupun Tembok Berlin telah diruntuhkan, penyatuan Jerman secara resmi pertama kali muncul pada Pertemuan Ottawa. Pertemuan ini diikuti oleh pejabat-pejabat tinggi Jerman Barat, Jerman Timur, serta 4 negara pemenang Perang Dunia II (Amerika Serikat, Uni Soviet, Inggris, dan Prancis), sehingga dikenal dengan Rumus Dua Plus Empat. Pada 14 Februari 1990, Kanselir Helmut Kohl dan rekannya dari Jerman Timur Hans Modrow setuju untuk menyiapkan penyatuan mata uang dan ekonomi kedua negara. Akhirnya, pada 24 April 1990 Kohl dan de Maiziere menetapkan penyatuan ekonomi. Hal ini berlanjut dengan menetapkan Deutsche Mark sebagai mata uang Jerman.

Kegigihan warga Jerman untuk “melawan” pemerintah kedua negara akhirnya membuahkan hasil. Pada 3 Oktober 1990, parlemen Jerman setuju untuk menetapkan hari itu sebagai hari penyatuan kembali Jerman. Usulan ini didukung 294 suara, menolak 62 suara, dan 7 suara abstain. Akhirnya, pada 3 Oktober 1990, kedua negara Jerman resmi bersatu.

Runtuhnya Tembok Berlin ini bisa jadi salah satu bukti kegigihan warga Jerman, Squad. Bisa banget kamu contoh kegigihannya. Dengan kegigihan, mereka bisa mencapai apa yang diinginkan, seperti warga Jerman dan tentunya Tim Nasional Jerman. Kalau kamu mau menguji pengetahuan kamu tentang peristiwa-peristiwa kontemporer di dunia, kamu bisa klik RuangUji.

IDN CTA Blog ruanguji Ruangguru

 

Referensi:

Hapsari, Ratna dan Adil M. Sejarah untuk SMA/MA Kelas XII Kurikulum 2013 Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Erlangga.

 

Sumber Foto:

‘Germany Divided’. (daring) Tautan: https://www.timetoast.com/timelines/cold-war-7fb0fb37-4f1e-4523-9766-32894ce53fa1 (Diakses: 26 April 2018)

East German workers near the Brandenburg Gate reinforce the Berlin Wall in 1961′ (daring) Tautan: https://news.usc.edu/71860/remembering-the-night-the-berlin-wall-went-up-and-when-it-came-down/ (Diakses: 26 April 2018)

West and East Germans at the Brandenburg Gate in 1989′. (daring) Tautan: https://commons.wikimedia.org/wiki/File:West_and_East_Germans_at_the_Brandenburg_Gate_in_1989.jpg (Diakses: 26 April 2018)

 

Artikel terakhir diperbarui pada 27 Oktober 2020.

Irene Swastiwi Viandari Kharti