Perkembangbiakan Hewan Secara Vegetatif | IPA Terpadu Kelas 6

perkembangbiakan hewan vegetatif

Pada cerita sebelumnya, saat Roro ingin menjelaskan tentang perkembangbiakan hewan secara vegetatif, pembicaraannya dipotong oleh ayahnya. Alhasil, Guntur masih merasa penasaran tentang hal itu. Duh, semoga Roro ngelanjutin penjelasannya ya di cerita kali ini.

 

Baca cerita sebelumnya dulu, yuk!

IPA Terpadu Kelas 6 | Perkembangbiakan Hewan Secara Generatif

Roro memandang Guntur yang sedang mengamati bunga di taman bersama Kanguru. Dia terlihat sangat senang, bahunya bergoyang mengikuti irama lagu yang dinyanyikannya. Tiba-tiba,

“Aaaaa!!!” Guntur berteriak. Dia ketakutan setelah melihat sesuatu. Roro, ayah, dan Kanguru yang penasaran pun datang menghampiri Guntur.

“Kenapa, Tur?” tanya Roro.

“Itu, Ro, ada lebah. Hiiiiii…” jawab Guntur ketakutan. 

“Ya ampun, Guntur, Guntur. Kirain ada apa. Om sampai panik, lho!” 

“Tenang aja, kalo kamu nggak ganggu, lebah ini juga nggak bakal ngapa-ngapain kamu, kok,” kata Kanguru.

“Eh, Tur, kamu tau nggak? Lebah itu termasuk hewan yang berkembang biak secara vegetatif, lho!” sahut Roro.  

Guntur jadi teringat sesuatu, “Ih Ro, kamu kan tadi belum jadi menjelaskan perkembangbiakan hewan secara vegetatif, lanjutin dong penjelasanmu!”

“Iya, iya, aku lanjutin,” balas Roro.

jenis perkembangbiakan hewan vegetatif

 

“Perkembangbiakan hewan secara vegetatif adalah perkembangbiakan yang tidak melalui peristiwa perkawinan. Jadi, nggak ada proses pembuahan antara sel sperma dan sel telur,” jelas Roro.

“Kenapa begitu?” tanya Guntur.

“Karena hewan yang berkembang biak dengan cara ini merupakan hewan tingkat rendah yang tidak memiliki struktur tubuh yang sempurna. Makanya sulit bagi mereka untuk melakukan proses pembuahan,” jelas Kanguru.

“Terus, perkembangbiakan ini terbagi menjadi tiga, yaitu tunas, partenogenesis, dan fragmentasi,” tambah Kanguru.

Ayah Roro mengeluarkan handphone-nya. Dia mengetik beberapa kata di layar handphone.

“Ini contoh hewan yang berkembang biak dengan cara vegetatif,” Ayah Roro menyodorkan handphone-nya yang sedang memutar sebuah video ke tengah meja.

perkembangbiakan hewan secara vegetatif

 

“Hewan ini namanya hydra, dia berkembang biak dengan cara tunas,” kata Ayah Roro.

“Tunas? Dia kan bukan tumbuhan,” tanya Guntur.

“Maksudnya, pada tubuh induk akan tumbuh calon anak berupa tunas. Dia akan terus tumbuh dengan menempel pada induknya hingga dewasa. Setelah dewasa, dia baru melepaskan diri dari tubuh induknya dan menjadi hewan baru,” jelas Ayah Roro.

Tapi kayaknya aku nggak pernah deh liat hewan hydra. Di kebun binatang ini ada nggak?” tanya Guntur.

“Hydra cuma bisa diliat menggunakan mikroskop, jadi di sini nggak ada. Tapi ada kok contoh lain yang bisa diliat tanpa mikroskop, yaitu ubur-ubur,” jawab Kanguru.

Nah, kalau ubur-ubur sih aku pernah liat,” ucap Guntur.

“Sekarang, coba lihat hewan ini. Dia berkembang biak dengan cara partenogenesis,” kata Ayah Roro menunjuk layar handphone-nya.

“Ini kan lebah kayak yang di taman tadi. Tapi, maksudnya partenogenesis itu gimana, Om?” tanya Guntur.

Ayah Roro menjelaskan, “Jadi begini,

contoh partenogenesis 1

 

“Partenogenesis itu maksudnya ketika individu baru, lahir tanpa melalui proses pembuahan. Jadi, si lebah betina bisa menghasilkan anak tanpa harus kawin terlebih dahulu,” jelas Ayah Roro.  

Setelah lebah, kini video itu menampilkan seekor cacing yang terpotong menjadi beberapa bagian, lalu tubuhnya seperti tumbuh lagi. Roro dan Guntur tampak fokus menonton video itu.

giphy planaria

Proses fragmentasi planaria (sumber: Edmond Tse via Youtube)

 

Setelah mengamati video itu, Roro bertanya, “Ini lagi fragmentasi ya, Yah?”

“Iya betul,” jawab Ayah Roro.

“Oh jadi fragmentasi itu adalah cara berkembang biak hewan dengan memotong bagian tubuhnya. Terus tubuh yang terpotong itu akan tumbuh lagi ya jadi hewan baru?” kata Roro menyampaikan hasil analisisnya.

perkembangbiakan hewan secara vegetatif

 

“Iya betul, Ro. Contoh hewan yang melakukan fragmentasi pada video ini adalah cacing pipih atau disebut juga cacing planaria,” ucap Kanguru.

Penjelasan tentang fragmentasi pada cacing pipih itu pun mengakhiri video yang mereka tonton. Setelah itu, Ayah Roro menyimpan kembali handphone-nya. Kemudian mereka kembali berkeliling hingga hari berganti sore dan mereka pun memutuskan untuk pulang.

Dengan demikian, berakhir sudah perjalanan mereka di kebun binatang. Nah, kalau kamu masih punya pertanyaan, kamu bisa lho tanya ke kakak tutor ruanglesonline. Caranya tinggal foto soal yang mau kamu tanyakan lalu akan dijawab deh oleh kakak tutornya, gampang ‘kan? Cobain gih!

ruanglesonline

 

Artikel ini diperbarui pada 22 Juli 2021.

Tri Janarti