Pilih IPA atau IPS? Pertimbangkan Dulu Hal-hal Berikut

Hai teman-teman yang saat ini sedang berada di kelas X! Tidak lama lagi kamu akan menghadapi kegalauan memilih jurusan yang akan menentukan perjalanan pendidikanmu. Dari SD, SMP, hingga kelas X keduanya masih menjadi satu. Lalu, untuk sterusnya kenapa harus ada penjurusan? Hayooo, sudah tahu belum mau masuk IPA atau IPS?

 

IPA atau IPS Foto: thedlhughleyshow.com

 

Jadi, alasan utama dari pembagian jurusan IPA atau IPS adalah agar kamu bisa lebih fokus dalam belajar dan mendalami ilmu. Ketika kuliah nanti, kamu juga harus memilih jurusan yang lebih spesifik lagi. Untuk itu, pertimbangkan beberapa hal berikut sebelum kalian memilih ya 🙂

IPA atau IPS

Sebelum memilih jurusan, pastikan kamu mengenal kemampuan dan bakat pribadi masing-masing. Bagaimana caranya? Kamu bisa lihat kembali nilai rapor saat SD sampai kelas X, cek nilai mana yang lebih bagus antara IPA atau IPS. Dari nilai-nilai tersebut, kamu bisa mengetahui bahwa kemampuanmu lebih mengarah ke jurusan apa. Selain faktor nilai, juga bisa mengikuti berbagai tes minat dan bakat. Biasanya setiap sekolah mengadakan psikotes ketika menjelang penjurusan. Tapi tidak ada salahnya kalau kamu ingin mengikuti tes kepribadian di luar sekolah. Hasil tes itu kemudian bisa kamu jadikan referensi untuk memilih jurusan.

IPA atau IPS

Setiap orang pasti memiliki cita-cita atau mimpi sejak kecil. Tapi seiring berjalannya usia dan pengalaman, cita-cita bisa ikut berubah. Mimpi ini punya andil dalam pengambilan keputusan, jadi jangan diremehkan lho. Mengapa penting?

 

melamun Foto: thedailybeast.com

 

Cita-cita mencakup goal dan impian yang hendak diwujudkan. Jadi, kamu akan termotivasi untuk mengerahkan potensi secara maksimal untuk meraih tujuan. Dengan cita-cita, berarti ada harapan. Kamu jadi tahu ke arah mana harus melangkah. Misalnya, kamu berangan-angan menjadi seorang pengacara tapi jurusan yang kamu pilih IPA. Tidak masalah sebenarnya. Tapi alangkah baiknya jika dari awal kamu memilih jurusan IPS. Di IPS, kamu akan menerima berbagai materi ilmu sosial yang mengarahkanmu untuk jadi pengacara. Cita-cita akan membuat kamu lebih fokus mencapai satu tujuan yang pasti.

IPA atau IPS

Kita pasti sering mendengar mitos-mitos jurusan. Ada yang mengatakan bahwa anak IPA itu orangnya pintar dan gemar belajar, sedangkan anak IPS itu banyak main dan nongkrong. Ada juga yang beranggapan bahwa jurusan IPA lebih populer daripada jurusan IPS, padahal kedua jurusan tersebut sama populernya kok!

 

IPA atau IPS Foto: usborne.com

 

Sebenarnya itu belum tentu benar, karena tidak ada dasarnya. Lihat saja, kenyataannya banyak juga kok anak IPS yang bisa menjadi pemimpin baik dan hebat di negeri ini. Banyak anak IPS yang justru menjadi pengusaha sukses dan malah menjadikan anak IPA sebagai karyawannya. Jadi, buang jauh-jauh mitos IPA dan IPS yang bisa mengganggu pilihanmu.

IPA atau IPS

Mungkin kamu sering bingung karena pilihanmu dan orangtua saling bertolak belakang. Sebenarnya hal ini tidak akan terjadi bila antara anak dan orangtua saling mengerti. Banyak orangtua yang menginginkan anaknya untuk masuk IPA sedangkan anaknya ingin masuk IPS. Namun karena keduanya tidak terbuka dan si anak baru berbicara ketika kenaikan kelas XI, terjadilah perbedaan pendapat.

 

A teenage girl in an argument with her mother and father Foto: parkbench2.com

 

Untuk menghindari hal itu, kamu harus terbuka sejak awal jika ingin masuk jurusan IPA atau IPS. Bicarakan baik-baik mengenai alasan di balik pilihanmu, misalnya prospek ke depannya. Boleh juga menunjukkan role model yang sukses di bidang yang akan kamu ambil. Kalau dibicarakan dari jauh-jauh hari, orangtua akan lebih mengerti dengan keinginanmu. Sebenarnya, orangtua akan mengikuti pilihan anak asalkan pilihan tersebut memiliki alasan kuat dan didasari oleh pemikiran yang matang.

IPA atau IPS

Kerap kali banyak yang merasa salah jurusan berawal dari ikut-ikutan teman. Ingat, masa depanmu ada di tanganmu sendiri, bukan teman. Kamu adalah penentu sukses tidaknya dirimu di masa depan nanti. Sedih sih kalau harus berpisah dengan sahabat karena beda jurusan. Tapi kalau itu membuat dirimu sendiri jadi susah, lebih baik tidak usah. Jadi, ikuti kata hatimu ya!

Ruangguru