Mengenal Organisasi Ekonomi Regional dan Global | Sejarah Kelas 12

Sejarah Kelas 12 Mengenal Organisasi Ekonomi Regional dan Global

Ada apa saja ya, contoh organisasi ekonomi baik dalam lingkup regional maupun global? Baca selengkapnya dalam artikel sejarah kelas XII ini, ya!

Dalam kehidupan ekonomi, suatu negara tidak dapat hidup sendiri karena membutuhkan bantuan dari negara lainnya. Untuk memudahkan hubungan negara-negara tersebut, akhirnya dibuat berbagai organisasi agar hubungan ekonomi dapat terbangun dengan baik dan terorganisir.

Nah, di artikel ini kita akan mempelajari berbagai organisasi ekonomi di tingkat regional dan global, Yuk disimak ya!

 

Organisasi Ekonomi Regional

Di wilayah regional (negara-negara yang berada di satu kawasan, Asia misalnya), ada enam organisasi yang perlu kamu tahu. Di antara enam itu, Indonesia juga termasuk sebagai anggota didalamnya. Yuk kita cek ada apa aja!

 

1. SAARC (South Asian Association for Regional Cooperation)

SAARC didirikan pada 8 Desember 1985 di Dhaka, Bangladesh oleh negara Pakistan, Bangladesh, Bhutan, India, Nepal, Maladewa, dan Sri Lanka. SAARC bermarkas di Kathmandu, Nepal. 

Berdirinya SAARC dilatarbelakangi oleh keinginan negara-negara Asia Selatan untuk bekerja sama dengan semangat persaudaraan, kepercayaan dan pengertian. Tujuan dari SAARC adalah untuk membangun perekonomian negara-negara anggota Asia Selatan. 

Momen penting dalam organisasi SAARC adalah ketika menerapkan South Free Trade Area tahun 2006 untuk mempermudah kegiatan perdagangan di Asia Selatan. Selain memiliki anggota tetap, SAARC juga mempunyai sembilan negara pengamat, yaitu Amerika Serikat, Australia, Iran, Jepang, Korea Selatan, Mauritius, Myanmar, Tiongkok, dan Uni Eropa.

Baca juga: Peran Bangsa Indonesia dalam Perdamaian Dunia

 

2. MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa)

Pada 1 Juni 1955 ada sebuah pertemuan di Messina, Italia yang menunjuk Paul Henry Spaak (Menteri Luar Negeri Belgia) sebagai ketua komite yang harus menyusun laporan tentang kemungkinan kerja sama ke semua bidang ekonomi. Laporan Komite Spaak berisi dua rancangan yang mengintegrasikan Eropa, yaitu:

  1. Membentuk European Economic Community (EEC) atau Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE).
  2. Membentuk European Atomic Energy Community (Euratom) atau Badan Tenaga Atom Eropa.

Rancangan Spaak itu akhirnya disetujui pada 25 Maret 1957 di Roma, dan kedua perjanjian itu mulai berlaku tanggal 1 Januari 1958. Pertemuan di Roma menghasilkan Traktat Roma yang meresmikan berdirinya MEE. Pembentukan MEE dilatarbelakangi oleh keberhasilan European Coal and Steel Community (ECSC) dalam mendorong negara-negara seperti Belgia, Perancis, Italia, Luxemburg, Belanda, dan Jerman Barat membentuk pasar bersama yang mencakup sektor ekonomi.

Kantor Parlemen Uni Eropa di Strasbourg, Prancis

Kantor Parlemen Uni Eropa di Strasbourg, Prancis (Sumber: Shutterstock)

Dengan demikian, terdapat tiga organisasi di Eropa, yaitu ECSC, EEC (MEE), dan Euratom (EAEC). MEE menegaskan tujuannya, antara lain :

  • Meningkatkan kerja sama ekonomi, memperbaiki taraf hidup, dan memperluas lapangan kerja.
  • Menghapuskan bea masuk dan pembatasan ekspor-impor antara negara-negara anggota.
  • Memberikan bantuan dana kepada negara-negara yang masih rendah pendapatan ekonominya.
  • Meningkatkan tarif yang tinggi dan membatasi secara ketat barang-barang masuk yang bukan dari negara-negara anggota.
  • Meluaskan hubungan dengan negara – negara selain anggota MEE. Untuk mewujudkan tujuannya, MEE membentuk Pasar Bersama Eropa (Common Market), keseragaman tarif, dan kebebasan bergerak dalam hal buruh, barang, serta modal.

Pada akhirnya, MEE bergabung dengan ECSC dan Euratom menjadi Uni Eropa melalui perjanjian Merger Treaty yang ditandatangani di Brussels pada 8 April 1965.

Baca juga: Dampak Positif dan Negatif Globalisasi Ekonomi dan Sosial Budaya

 

3. AFTA (ASEAN Free Trade Area)

Nah, di sini Indonesia berperan, Squad. AFTA dibentuk saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-IV di Singapura tanggal 28 Januari 1992. AFTA merupakan kesepakatan negara-negara ASEAN untuk membentuk kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional dengan menjadikan wilayah ASEAN sebagai basis produksi dunia.

Pertemuan AFTA Council ke-33 di Bangkok, Thailand

Pertemuan AFTA Council ke-33 di Bangkok, Thailand (Sumber: Kementrian Perdagangan)

AFTA awalnya hanya beranggotakan Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei, Thailand, dan Filipina. Kemudian pada perkembangannya anggota ASEAN lainnya ikut bergabung. Vietnam bergabung pada 1995. Laos dan Myanmar bergabung pada 1997, dan Kamboja bergabung pada 1999.  Hal ini menjadikan seluruh negara ASEAN menjadi anggotanya. AFTA memiliki tujuan, antara lain:

a.) Menjadikan kawasan ASEAN sebagai tempat produksi yang kompetitif sehingga produk ASEAN memiliki daya saing kuat di pasar global.

b.) Menarik lebih banyak Foreign Direct Investment (FDI).

c.) Meningkatkan perdagangan antar negara anggota ASEAN (intra-ASEAN Trade).

 

4. NAFTA (North American Free Trade Agreement)

NAFTA mulai beroperasi pada 1 Januari 1994. Awalnya NAFTA dilaksanakan oleh dua negara, yakni Amerika Serikat dan Kanada. Berdirinya NAFTA dilatarbelakangi oleh American Summit di Chili pada April 1988 yang membahas tentang peningkatan kerja sama di bidang perdagangan, budaya, perjalanan, hingga cyberspace

Kerja sama yang dijalin Amerika Serikat dan Kanada menarik minat Meksiko untuk terlibat dalam perjanjian tersebut. Pada September 1998, Meksiko pun menandatangani Declaration and Memorandum of Understanding yang meresmikan masuknya Meksiko ke dalam NAFTA. NAFTA memiliki tujuan, antara lain:

  • Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja.
  • Menciptakan iklim usaha untuk mendorong persaingan yang adil.
  • Meningkatkan peluang investasi.
  • Menciptakan prosedur yang efektif dalam penyelesaian perdagangan.

Baca juga: Menilik Sejarah Majunya Teknologi Luar Angkasa

 

5. CAFTA (Central American Free Trade Agreement)

CAFTA merupakan perjanjian perdagangan bebas yang disetujui oleh Amerika Serikat beserta negara-negara Amerika Tengah seperti Kosta Rika, El Salvador, Guatemala, Honduras, dan Nikaragua dalam kurun waktu 2003-2004. 

Keberadaan CAFTA menjadi wadah dari Caribbean Basin Initiative yang berisi tentang aturan biaya ekspor dan kuota impor antara Amerika Serikat dengan negara-negara di Amerika Tengah. 

Tujuan dibentuknya CAFTA adalah mewujudkan kemajuan perdagangan antar negara anggotanya. Keberadaan CAFTA memiliki beberapa ketentuan, yaitu perdagangan jasa lintas batas, jasa keuangan, investasi, akses pasar, dan pertanian.

 

6. APEC (Asian-Pacific Economic Cooperation)

APEC didirikan pada 1989 oleh beberapa negara di kawasan Asia dan Pasifik. Tujuan didirikannya APEC adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mempererat komunitas negara-negara di Asia Pasifik. 

APEC memiliki prinsip dalam menjalankan kegiatan organisasi antara lain: consensus (keputusan APEC harus bermanfaat dan disepakati semua anggota), voluntary and non-binding (kesepakatan secara sukarela), concerted unilateralism (keputusan dilakukan bersama-sama), dan differentiated time frame (liberalisasi negara ekonomi anggota). 

Keberadaan APEC secara nyata berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Negara anggota APEC berkontribusi terhadap 53% GDP dunia serta 44% volume perdagangan di dunia. APEC hingga kini beranggotakan 21 negara di wilayah Asia Pasifik, termasuk Indonesia di dalamnya.

Negara-negara anggota APEC

Negara-negara anggota APEC (Sumber: EGEDA)

Beberapa organisasi regional ini berpengaruh pada perekonomian Indonesia, seperti AFTA dan APEC. Dengan adanya AFTA, Indonesia diuntungkan karena bisa menarik investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia serta mendorong pelaku usaha Indonesia untuk bersaing dagang dengan pelaku usaha dari negara lain. 

Selain AFTA, APEC juga berpengaruh dalam meningkatkan neraca perdagangan Indonesia. Menurut data dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Neraca perdagangan Indonesia kepada seluruh anggota APEC mencapai US$289,3 Miliar atau 75% dari total perdagangan Indonesia hingga tahun 2011.

Baca juga: Konflik Asia Tenggara, Kasus Peperangan Indocina

 

Organisasi Ekonomi Global

Setelah mengetahui macam-macam organisasi ekonomi regional, sekarang kita cek macam-macam organisasi ekonomi global, yuk!

 

1. GATT (General Agreement on Tariffs and Trade)

GATT merupakan aturan perdagangan internasional yang disetujui oleh 23 negara pada 30 Oktober 1947 di Jenewa, Swiss dan mulai efektif dilakukan mulai 1 Januari 1948. Tujuan GATT ini adalah untuk menerapkan prinsip-prinsip umum liberalisasi perdagangan berdasarkan traktat multilateral. 

Traktat tersebut berupa pengurangan tarif, penghapusan kendala perdagangan, serta penghapusan praktik perdagangan yang diskriminatif. GATT dalam menjalankan fungsinya memegang beberapa prinsip antara lain:

  1. Most Favoured Nation.
  2. National Treatment.
  3. Larangan restriksi kuantitatif.
  4. Perlindungan melalui tarif.
  5. Resiprositas.
  6. Perlakuan khusus bagi negara berkembang.
  7. Transparansi.

Lalu pada sidang terakhir GATT di Marrakesh, Maroko bulan April 1994, disahkan bahwa GATT diakhiri dan berganti menjadi WTO (World Trade Organization)

Pertanyaannya, apakah Indonesia terlibat dalam organisasi ini? Jawabannya, Indonesia terlibat ya! Indonesia bergabung pada 1950. Masuknya Indonesia ke GATT membuat kebijakan ekonomi Indonesia banyak menyesuaikan dengan kebijakan GATT. Begitu juga ketika GATT berubah menjadi WTO.

 

2. WTO (World Trade Organization)

WTO didirikan pada 1 Januari 1995 menggantikan GATT. WTO muncul akibat adanya pemikiran untuk membentuk suatu badan tingkat tinggi yang permanen untuk mengawasi bekerjanya sistem perdagangan multilateral. Selain itu untuk menjamin agar negara-negara peserta GATT mematuhi peraturan-peraturan yang telah disepakati serta memenuhi kewajiban-kewajibannya. WTO memiliki tujuan antara lain :

  1. Mencapai perdagangan internasional yang stabil dan menghindari kebijakan perdagangan yang merugikan.
  2. Meningkatkan volume perdagangan di dunia.
  3. Mengembangkan sistem perdagangan multilateral.
  4. Meningkatkan pemanfaatan sumber kekayaan dunia untuk meningkatkan produksi dan transaksi jual beli barang. Anggota WTO hingga tahun 2017 berjumlah 164 negara anggota dan memiliki 22 negara pengamat.

 

3. OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries)

OPEC didirikan September 1960 di Baghdad, Irak oleh lima negara, yaitu Irak, Iran, Kuwait, Saudi Arabia, dan Venezuela. Pendirian OPEC merupakan respons terhadap keberadaan perusahaan minyak bumi multinasional milik Amerika Serikat yang sering melakukan monopoli pasar terhadap minyak bumi. 

Tujuan utama dari OPEC adalah mengkoordinasi dan menyamakan kebijakan perihal minyak bumi di antara negara anggota, serta menjaga stabilitas minyak bumi di pasaran agar terdapat suplai yang berkelanjutan bagi konsumen dan juga pemasukan yang merata bagi produsen. 

Untuk memasuki keanggotaan OPEC ada syarat khusus yang sudah ditetapkan, yaitu harus mendapatkan persetujuan dari minimal 75% negara anggota termasuk lima negara pendiri OPEC. Jumlah negara anggota OPEC hingga tahun 2016 adalah 14 negara yang terdiri dari enam negara Timur Tengah, enam negara Afrika, dan dua negara Amerika Selatan.

Lokasi pengeboran sumur minyak bumi

Lokasi pengeboran sumur minyak bumi (Sumber: MIT)

Keberadaan organisasi ekonomi global banyak memberikan pengaruh kemajuan ekonomi Indonesia. Indonesia pernah menjadi anggota OPEC pada tahun 1962 dan keluar di tahun 2008.

Baca juga: Negara-Negara Pendukung Kemerdekaan Indonesia

Keluarnya Indonesia disebabkan karena tidak mampu memenuhi kuota ekspor seiring dengan meningkatnya kebutuhan migas dalam negeri. Pada Januari 2016 Indonesia bergabung kembali, tetapi keanggotaannya dibekukan akibat menolak untuk memotong produksi minyak sebesar 5%.

Kesimpulannya, organisasi ekonomi internasional tak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga mempererat hubungan antarnegara.  Hubungan antarnegara ini perlu dijaga agar kedepannya semua negara dapat mencapai tujuan ekonomi yang bebas dan bermanfaat bagi masyarakat setiap negara.

Oh iya, kalau kamu ingin mempelajari materi lainnya, bisa banget loh belajar dengan video beranimasi, dan dukungan konsep kilat yang bisa bantu kamu belajar secara ringkas! Yuk segera daftar di ruangbelajar, dan rasakan serunya belajar bareng tutor terbaik dari Ruangguru! 

IDN CTA Blog ruangbelajar Ruangguru

Referensi:

Sh. Musthofa, Suryandari, Tutik Mulyati. (2009). Sejarah Untuk SMA/MA Kelas XII Program IPA. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Hapsari, Ratna dan Adil M. Sejarah untuk SMA/MA Kelas XII Kurikulum 2013 Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Erlangga.

‘APEC INDONESIA 2013: INDONESIA TUAN RUMAH SOM 1’, [Daring]. Tautan: http://apindo.or.id/id/berita/read/apec-indonesia-2013-indonesia-tuan-rumah-som-1 (Diakses: 19 Oktober 2021)

Sumber Gambar:

Gambar ‘The European Parliament building, in Strasbourg, France’, [Daring]. Tautan: https://www.shutterstock.com/image-photo/european-parliament-building-strasbourg-france-24309172 (Diakses: 22 Oktober 2021)

Gambar ‘New tools could improve the way cement seals oil wells’, [Daring]. Tautan: https://news.mit.edu/2019/improve-cement-seal-oil-wells-1112 (Diakses: 22 Oktober 2021)

Gambar ‘Expert Group on Energy Data and Analysis (EGEDA)’, [Daring]. Tautan: https://www.egeda.ewg.apec.org/egeda/about/index.html (Diakses: 22 Oktober 2021)

Gambar ‘Pertemuan AFTA Council ke-33’, [Daring]. Tautan: https://www.kemendag.go.id/id/photo/mendag-hadiri-pertemuan-afta-council-ke-33- (Diakses: 22 Oktober 2021)

Artikel ini telah diperbarui pada 10 November 2022.

Irene Swastiwi Viandari Kharti