Kenapa Kembang Api Bisa Berwarna-Warni? | Kimia Kelas 12

Kandungan kimia dalam kembang api

Artikel ini membahas kandungan alkali tanah di dalam kembang api, kenapa kembang api bisa berwarna-warni, dan bagaimana proses kembang api sampai bisa meledak.

Tidak ada salahnya sesekali menikmati malam tahun baru bersama keluarga. Itulah yang dilakukan oleh Seruni, setelah 4 malam tahun baru sebelumnya selalu ia lewati bersama teman-teman sekolahnya. Malam ini, Runi hanya ingin di rumah.

“Bu, Ibu suka kembang api?” Sambil kedua siku tangan bersandar ke balkon lantai 2 rumahnya, dua telapak tangan menopang dagu, Seruni melempar pertanyaan ke Ibunya.

“Suka!” Jawab Ibu antusias.

“Lihat, lihat. Coba kamu lihat itu Runi, kembang apinya berwarna biru. Ah, itu juga, lihat, ada yang berwarna hijau,” Ibu menunjuk ke arah kembang api yang baru saja muncul dan mekar di langit malam yang cerah.

“Iya Bu. Bagus banget ya. Dari tadi nggak abis-abis kembang apinya.”

Seruni adalah siswi kelas 3 SMA, IPA. Malam tahun baru kali ini ia habiskan bersama keluarganya, melihat kembang api yang berwarna-warni, ngobrol bareng Ayah Ibu, dan makan cemilan bareng di rumahnya. Seruni merasa kalau semenjak SMA, waktunya lebih sering dihabiskan bersama dengan teman-temannya. Maka, untuk momen malam tahun baru kali ini, ia ingin di rumah saja.

“Ternyata kalian di sini ya. Ini Ayah bawa kembang api, ada yang mau nyalain?” Ayah Runi datang membawa tiga petasan kembang api. Besar-besar.

“Sejujurnya Runi takut Yah, gimana kalo Ayah aja? Hehehe,” jawab Runi.

“Gimana kalo ibu aja?” Kata Ayah Runi sambil merangkul istri yang ada di sampingnya.

“Yeuuh enak aja, nggak mau nggak mau. Tangan ibu bau sambel,” ibu mengangkat kedua tangannya ke arah muka suaminya itu.

“Halah-halaah, apa hubungannyaa coba bau sambel sama megang kembang api,” kata Ayah yang kemudian hanya dijawab dengan senyuman oleh ibu. Mendengar alasan ibunya itu, Seruni tertawa sampai mengeluarkan air mata. Ia nggak habis pikir kalau ibunya mengeluarkan kata-kata seperti itu.

“Hahahaha Ibu lucu banget sih,” Seruni tertawa, kemudian memeluk ibunya.

Ayah Seruni kemudian bersiap menyalakan kembang apinya, menggenggam, mengangkat tangannya ke atas, dan mengarahkan kembang api ke langit. Sumbu dinyalakan, kemudian, duarr 1 kembang api meletus berwarna hijau, duarrr, kembang api ke dua meletus berwarna putih kekuningan, duarr, duarr, duarr, sampai ahirnya kembang api ke tujuh meletus, dan warnanya biru.

“Kok kembang api bisa warna-warni gitu si Run pas meletus?” Sambil mengambil gelas kopi di meja, Ayah Runi bertanya.

“Itu karena di dalam kembang api itu ada kandungan kimianya Yah,” Seruni mengambil kembang api yang ada di meja, kemudian digenggamnya dengan tangan kanan.

Kandungan kimia dalam kembang api

“Di dalam sini ada yang namanya aerial shell. Aerial shell ini adalah tabung yang ada di dalam kembang api Yah. Nah isinya itu ada bubuk mesiu sebagai pemicu ledaknya, terus ada juga lusinan bahan kimia yang tercampur menjadi satu, dan itu disebut stars,” kata Runi.

“Bahan kimia kaya gimana Run?” Ayah bertanya

“Oh iya, dalam stars itu ada zat pengoksidasi, bahan pengikat, bahan peledak, dan juga garam logam atau oksida logam. Nah garam logam ini yang nantinya memunculkan warna ketika kembang api meledak di atas,” Runi menjelaskan sambil memperagakan dengan gerak tangannya.

“Lah, Ruun, Run. Mau kamu jelasin kaya gimana juga Ayahmu nggak bakal ngerti. Cuma ah oh ah oh aja,” Ibu melirik ke Ayah sambil cengengesan.

Baca juga: Sifat dan Macam-Macam Logam Alkali Tanah

“Woalaaah kamu ngeremehin aku banget. Daritadi aku tuh fokus banget dengerin Runi ngejelasin,” jawab Ayah.

“Ngerti?” Satu alis ibu naik.

“Woalaaah masih ditanya, ya jelas………. enggak. Ehehehehe,” jawab Ayah dengan gelengan kepala sambil tertawa. Ayah pun berjalan ke arah Runi dan berdiri di sebelah kirinya. Tangan Ayah merangkul anaknya yang cantik itu.

“Tapi Ayah pengen tau dong cara kerja kembang apinya Run,” begitu kata Ayah yang kemudian diikuti dengan kecupannya pada rambut Runi.

Seruni yang paham betul dengan cara kerja kembang api pun mulai menerangkan ke sang Ayah. Runi sempat membaca hasil penelitian salah satu ahli kimia dari Washington College, Maryland, yaitu John Conkling. John juga merupakan ahli kembang api.

Sejarah Kembang APi

Dengan bersandar ke balkon, di bawah suasana langit malam tahun baru yang dihiasi warna-warni kembang api, juga kopi yang dibuatkan Ayah, Runi menjelaskan proses kerja kembang api satu persatu.

Sambil memegang kembang apinya, Runi memberi tahu kalau setiap kembang api pasti punya sumbu. Sumbu itu terhubung ke pemantik utama yang ketika panas akan melontarkan aerial shell. Bubuk mesiu yang berada di dalam aerial shell pun perlahan akan terbakar.

Ketika bubuk mesiu terbakar, bubuk mesiu ini akan meledakkan aerial shell yang di dalamnya juga terdapat stars. Stars pun ikut meledak dan tersebar hingga memunculkan pancuran warna dan cahaya.

Nah, warna-warna yang muncul dan tersebar di langit sampai membentuk kembang api itu, adalah hasil dari campuran bahan kimia dalam stars. Garam logam yang menjadi sumber dari warna-warni kembang api, bisa dilihat di tabel periodik golongan IIA.

Tabel Periodik Kembang Api

“Biasanya tuh kalau mau jadi warna-warni gitu, bahan-bahan kimianya dicampur Yah,” kata Runi kepada Ayahnya.

“Ooh begitu ya, sekarang Ayah paham kenapa kembang api itu bisa warna-warni. Terus juga kenapa kadang ada yang meledaknya engga jauh,” kata Ayah sambil membalik badannya, kedua tangan bertumpu ke balkon, dan kepalanya menghadap ke langit, saat kembang api sedang ramai-ramainya.

Kedua orang tua Runi dibuat bangga oleh anak perempuannya yang cantik itu. Selain pintar, Runi juga mau meluangkan waktunya untuk melewati malam tahun baru bersama orang-orang yang menyayanginya sejak kecil sampai tumbuh menjadi perempuan yang cerdas.

Gimana? Hebat kan Runi? Runi bisa pintar begitu, karena ia rajin belajar dan juga rajin membaca. Seruni bukan Cuma mengandalkan kelas sebagai media belajarnya, tapi ia juga menggunakan gadget pemberian Ayahnya itu untuk memelajari apa saja yang ingin ia ketahui.

Kamu juga bisa kok kaya Runi, menggunakan gadget untuk media pembelajaran. Memaksimalkan fungsi gadget untuk kemajuan diri kamu. Caranya, kamu tinggal download aplikasi ruangguru, terus kamu berlangganan ruangbelajar. Dengan begitu kamu bisa mulai menambah kemampuan kamu dalam menganalisis sesuatu juga bisa menambah pengetahuan kamu. Jadi, apa nih resolusi 2019 kamu Squad?

IDN CTA Blog ruangbelajar Ruangguru

Fahri Abdillah